Sajak-Sajak Dimas Arika Mihardja

infoanda.com/Republika

METAMORFOSIS

telur yang kuletakkan pada daun
telah menjelma ulat
aku — ulat itu bergerak di celah waktu
merangkaki dinding gelap mengejar cahaya
mentari, awan, angin, mengasuhku dalam hening
aku adalah kepompong bergerak dilorong-lorong
memaknai gelap yang melindap

lewat relung sunyi kubaca kembali jatidiri
puisi-puisi
arah matahari
seperti membaca nyeri negeri ini

aku pun keluar gua peradaban
terbang mengembangkan sayap-sayap kecemasan
mendaur ulang sejarah
menataa langkah
menuju entah!

Jambi, Desember 2005

PADA SUATU HARI

pada suatu hari aku tak sempat membaca Air
kesibukan jam menyeret langkah menyusuri lembah
dari jauh kubaca Air mengalir menuju hilir
menghanyutkan peristiwa:
tragedi manusia!

pada suatu hari aku tak sempat mereguk Air
padahal gericikNya selalu mengundang dahaga
sejauh burung terbang, Air juga yang dirindukan:
perasan keringat dan kesadaran!

pada suatu hari aku
burung pembawa kabar:
ada yang tergadaioleh geriap waktu
dan tahu di mana-mana Air
banjir air mata!

Jambi, Akhir Desember 2005

FLAMBOYAN DI TAMAN

flamboyan di taman
mengurai warna
menafsir bening umbun
dan isyarat cuaca

aku mendengar bisik gelisah sepi
menggelepar di atas penantian panjang
kelopak bibirnya tak lelah pasrah
berdesah ketika percik embun
berpendar dalam debar

kumaknai tetes demi tetes
kata-kataNya
dan kuuntai jadi bunga
doa!

Jambi, 2006

MEMANDANG RIAK KOLAM JIWA

memandang riak kolam jiwa
aku lihat lipatan-lipatan air jernih
ikan ikan berenang tenang
melahap setumpuk hasrat

ada juga nyanyian ganggang dan lumut
berusia lanjut
merajut maut
yang siap menjemput

aroma maut itu terus beriak dan membiak
sepanjang jejak!

Jambi, 2006

Dimas Arika Mihardja adalah pseudonim Sudaryono, lahir di Yogyakarta 3 Juli 1959. Tahun 1985 hijrah ke Jambi menjadi dosen pada FKIP Universitas Jambi. Gelar doktor diraihnya 2002 dengan disertasi Pasemon dalam Wacana Puisi Indonesia. Buku kumpulan sajaknya yang telah terbit, antara lain Upacara Gerimis (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1994) serta Ketika Jarum Jam Leleh dan Lelah Berdetak (Telanai Printing Graft, 2003). Sajak-sajaknya juga tersebar di berbagai media massa dan antologi bersama. Tinggal di Jl Kapt Pattimura No 42, Kenali Besar, Kotabaru, Jambi 36129.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *