untuk Ahmad Syauqillah
Nurel Javissyarqi
MUWAFIQAT
Wahai sahabat
bukalah sejarah Ibrahim
yang menenteng kapak
memenggal berhala
menjadikan lebur
tak hanya berserak
karna suatu masa nanti
orang-orang bodoh pasti melewati
mengumpulkan puing-puingnya
lalu ditatanya kembali
jangan tanggung menghancurkan
hingga debu-debunya berbahagia
ketika sujud di hadapan cahaya
oleh tanpa beban bentuk
atas ulah tangan jahilia.
Bila kau melihat pegunungan
menyerupai batuan berhala
yang sampai disembah puja,
dakilah gunung tersebut
katakan lewat angin
dan mata airnya
bahwa pengadaan itu
pengisian masa tak bermakna.
Sahabat
ingatkah kau tentang Nabi Yusuf
berlari dari cabikan rayu wanita
itulah selemahnya perlawanan
dan kau kuharapkan lebih
dari semua yang terkisah
dari tanjung suatu masa musnah
dari gelombang ada saat berpisah
dari matahari senantiasa tenggelam.
Jadilah kau, anak halal dibanggakan.
MAYL
Kosongkan hatimu
selain kepada-Nya,
Ia Kekasih Abadi
yang harus kau cari
apakah tak malu
dengan Rabiah
yang cintanya menggebu
hingga hilang kesadaran
yang tinggal dalam diri
hanyalah Kekasih.
Sahabat, temuilah al-Hallaj
maupun Rumi di makamnya,
sesungguhnya tidaklah mati
ia tinggal di alam tak terabah,
ciumilah tangannya bersholawat
karna segala restu ada padanya.
MUWANISAT
Tinggalkan sayap-sayapmu
bila ingin terbang
melebihi kenyataan,
sebab bulu-bulunya
memberatkan timbangan
itari bumi tetapi janganlah lupa
bersowan kepada yang diberkati
silaturrahmi panjangkan masamu
menuntut ilmu.
Jangan ada tertinggal di hatimu
rasa hawatir tentang perbendaan
ketika hendak pergi kembara
dan lepaskan sanak saudara
ibu ayahmu,
hanya doa restu patut diberi
harta menjadikanmu was-was,
tidak khusyuk saat mengarungi
apa yang kau cita-citakan.
Putuskan pacarmu
bila kau sudah terlanjur,
hal itu seperti bayangan
suatu waktu akan hilang
jika kau sudah terbang
kau diayomi cahaya
kaulah milik Cahaya.
MUWADDAT
Tenggaklah ayat-ayat-Nya
ikuti sabda-sabda utusan-Nya
hingga merasuk ke tulang iga
baru kau akan tahu
di mana letaknya patuh
taat, tunduk dan sesal
serta di mana tempatnya
menumpahkan sayang
dalam luapan harapan
juga gelisah besar
bila tak dirindu
melebihi patah tulang.
HAWA
Sahabat
tekunlah belajar menerima cobaan
karna di dalamnya setan merayu,
membelenggu, menjegal
memfitnah dan mengadu
di sini ada satu jalan
keikhlasanmu dituntut
lalu hikmah bermunculan
selaksa laut bergelombang,
sambutlah rerintangan
dengan muka benderang
bersenyum kebahagiaan
seair telaga yang kalem
yang selalu didapatkan
dalam pengembaraan.
Di sini jangan mencoba
seperti layaknya si kecil,
gunakan nalar dewasamu
sebelum memilih sesuatu,
dan ingatlah bahwa nurani
berdekatan dengan nafsu.
KHULLAT
Ingatlah sahabat,
semua ada padamu
adalah milik-Nya;
tangan, kaki,
mata, hidung,
telinga, otak, hati,
dan seluruh tak tersebut,
bersaksilah anggota tubuhmu
tak luput kuku serta rambutmu
bahwa tuhan Allah patut disebut
Nabi Muhammad pantas diikut,
lalu semuanya hening
larut ke dasar lautan ilmu
; henang, hening, henung.
ULFAT
Kosongkan fikiranmu sahabat
dari ajaran-ajaran digali hantu
sedari bisik-bisik para perayu,
jangan membuka pintu jendela
pada lolongan anjing, srigala
karna sekali membukanya
dombamu di pekarangan
akan dilahapnya.
Dengarkan kata-kata ini sahabat:
“Jinakkan api
bila rumahmu tak ingin dilalapnya.”
Maka seringlah
perbaharui syahadat berwudhu
karena setiap tetesan airnya
menjelma para malaikat
yang selalu melindungimu
hawa dinginnya laksana rembulan
atas pancaran surya Kasih Sayang.
SYAGHF
Tutup lelintasan setan di kalbu
ganti dengan jembatan layang
yang menghubungkan
kepada Kekasih Abadi,
kuaklah satu-persatu gaunnya
tersebab itu hasratmu;
tangan yang tak tangan
seperti kau saksikan,
mata yang tak mata
seperti yang kau lihat,
singgasana-Nya tak terbayang.
Impikan Ia
tapi jangan sampai masuk dalam mimpimu;
Ia di luar batas yang melingkupi batas-batas
Ia dalam isi yang memaknai isi, tapi bukan isi,
Ia pusat percakapan, Punjer perhitungan
yang tak siapa pun sanggup merekanya
pantaslah Ia tempat berlindung
letak bergantung segala tujuan
dan muasal semua kesenangan.
TAYM
Budak Kekasih
sungguhlah nikmat
lupa masa, lupa abad
dan hakmu melebur,
kau menjadi tak direpotkan hak
tapi selalu haus akan kewajiban
yang kau maknai bukan kewajiban,
karena kau dalam luapan kelezatan,
melahirkan rerindu
kangen dan kangen,
maka berlomba-lombalah
bersama pesaing-pesaingmu,
jangan naik tangga berjalan
berpasralah sepenuh pasrah
setelah menanam benih-Nya,
maka tiadalah kata lemah,
pegal apalagi membosan
olahlah tanah amanah
dan lapangkan dadamu
bila hanya panen sebiji,
atau tak sekalipun rumput
sebab dibalik ketentuan
Ia lebih faham.
TAJRID
Tenggelamkan dirimu
sepenuh keyakinan
dalam samudra-Nya,
jangan takut tak muncul-terapung
karna terangkat atau terbenamnya,
kau dalam ketentuan-Nya,
tiada pengaruh upaya
maupun panjatan doa
karna doa juga
dalam lingkaran takdir-Nya,
olehnya jangan ragu,
tenggelamkan dirimu.
TAFRID
Setelah tenggelam atau berlayar
kau bawa kesendirian bathinmu
kepada-Nya,
sebagai pertanggungjawaban
nafasmu atas nafas-Nya,
bukannya sebagai hadiah
sebab Ia tak butuh pemberian
dan bukan teruntuk pengabdian
karna Ia tak membutuhkan abdi
Ia hanya inginkan ketulusanmu
atas menjalankan amanat-Nya.
WALSY
Nikmatilah keagungan
yang diperlihatkan-Nya
itu melunakkan hatimu
bercerminlah pada perigi
belajarlah pada burung-burung
mengaji goyangan daun-daun
diberi kearifan melebihi singa
menjadi mabuklah kau
akan ilmu-ilmu hikmah
dari bangsa-bangsa di dunia
sedari ayat-ayat kau telaah
kau nikmat mengenyamnya;
lambungmu kini terisi
nyanyian cinta sesama.
ISYQ
Jagalah lidahmu sahabat
karna lidah ialah tombak,
parang juga senapan
aku tak ingin kau dipenggal
karna dosa latimu
tapi aku begitu bangga
bila kau dipaksa meminum racun
di atas kebenaran kau sampaikan
ingatlah sahabat
akan keberanian ibunda Masyitho
yang membawa keimanannya
di atas penggorengan si kafir.
FIKR
Jadikan hatimu keimanan
tempat berfikir
sebab itu ladang subur
yang ditaburi hafalan
namun ingatlah sahabat
orang berilmu akan celaka
kecuali yang mengamalkannya,
yang mengamalkan juga celaka
kecuali orang-orang yang ikhlas
maka berusahalah masuk sahabat
dalam golongan orang-orang sabar.
MUSYAHADAH
Dengan menatap keagungan-Nya
ruhmu segera terpelihara,
maka muwajahalah senantiasa
dan menyadari kefanahan dunia
lebih kecil sedari atom di alam semesta,
kita tak berdaya seperti bayi atau mayat.
Semoga kita tak melupakan Kekasih Abadi
walau sebersit dalam angan
untuk itu marilah berusaha
mendapati ridho-Nya
semoga para malaikat mengamini
orang-orang utama memberkahi
serta doa kita dikabulkan-Nya
atas kepatuhan kepada orang tua.
==========
Oktober 2003
Pengambilan definisinya dari kitab Awarif al-ma’arif, karya Syaikh Syihabuddin Umar Suhrawardi.
Sumber: http://sajak-sajak-pertiwi.blogspot.com/2008/11/sajak-sajak-nurel-javissyarqi.html