Muhammad Subhan
Harian Haluan 10 Feb 2009
Rumah itu tidak terlalu luas. Hanya punya sebuah ruang tamu dan dua kamar. Ukuran ruang tamu itu sekitar 2 x 3 meter. Namun siapa sangka, ruangan yang tidak besar itu menjadi tempat berkumpulnya para penulis muda Kota Padangpanjang. Hampir setiap waktu.
Rumah di Jalan Dr. A. Riva’i No. 146 Kampung Jambak, Guguk Malintang, Padangpanjang itu, merupakan rumah kontrakan Sulaiman Juned, S.Sn, M.Sn., Dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Padangpanjang. Di rumah itulah Sulaiman Juned memotivasi puluhan penulis muda melalui wadah “Komunitas Seni Kuflet” yang telah ia rintis sejak 1997 silam.
Mayoritas anak didiknya itu, adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah dan mahasiswa STSI Padangpanjang. Usia mereka masih sangat muda. Namun beberapa di antara mereka telah berhasil menembus surat kabar harian di Padang dan telah menerbitkan sejumlah buku.
Sebelumnya, beberapa alumni Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia, di antaranya bekerja di berbagai surat kabar nasional, menjadi penulis, dan tidak sedikit merintis komunitas yang sama untuk memotivasi anak-anak bangsa.
“Komunitas Seni Kuflet memulai yang kecil-kecil dulu. Salah satunya memberikan motivasi kepada generasi muda yang mempunyai bakat menulis,” ujar Sulaiman Juned ketika Haluan berkesempatan menyinggahi kediamannya beberapa hari lalu.
Selain menggelar diskusi-diskusi tentang sastra dan teater, Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang juga sering menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) tentang jurnalistik dan kepenulisan. Dalam waktu dekat, Komunitas Seni Kuflet menggelar Diklat Kepenulisan dan Lomba Baca Puisi untuk Guru, Mahasiswa, Pelajar dan Umum.
Yang juga sedang dirintis Komunitas Seni Kuflet, adalah mengadakan kursus menulis untuk pemula, khususnya penulisan cerpen, puisi, esai dan juga teater.
Di dunia kepenulisan Nasional, nama Sulaiman Juned tidak asing lagi. Lelaki kelahiran Usi Dayah Mutiara Pidie (NAD) 12 Mei 1965 yang juga alumni Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan pernah menjadi Sekretaris Taman Budaya Aceh, ini merupakan seorang penyair, cerpenis, dan sutradara teater. Karya-karyanya tersebar di sejumlah media lokal dan Nasional. Sebagian karyanya juga telah dibukukan dan masuk di sejumlah antologi bersama. Antologi puisi tunggalnya berjudul “Podium” (Aceh, 1990).
Mungkinkah Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang yang dibangun Sulaiman Juned ini mampu melahirkan penulis-penulis baru yang handal dan kritis di jaman kini? Masyarakat tentu akan menunggu karya mereka.
Dijumput dari: http://rinaikabutsinggalang.wordpress.com/2013/05/05/sulaiman-juned-motivator-penulis-muda/