Buku Gotong Royong
Tema: “Buku, Istimewa”
Salam Baca
AG. Alif (Awalludin GD Mualif), Koskow (FX Widyatmoko)
Menulis adalah salah satu nilai budaya yang turut serta merawat, menjaga, dan melestarikan peradaban dengan meletakan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Untuk menyampaikan berbagai gagasan/ ide, pendapat, atau pikiran serta perasaan yang bersifat aktif produktif.
Untuk turut memperkaya referensi dunia perbukuan, dibutuhkan kreativitas dan ide–ide segar “lain daripada yang lain”, mengingat sepuluh tahun dekade dinamika perbukuan Nasional yang mengalami pasang surut semenjak tahun 2013. Dengan keseragaman buku yang diterbitkan oleh “sebagian” kawan -kawan penerbit buku dengan mengikuti arus pasar. (Realitas yang lagi update di masyarakat adalah pasar yang harus dibidik melalui karya tulis yang dibukukan). Sedikit terlena dengan gairah pasar yang lagi dininabobokkan oleh angin surga yang bersifat “sementara”, hingga berbagai macam kajian yang lebih penting dan dapat memberikan value kepada masyarakat, sedikit terlupakan. Di lain pihak, banyak para pelaku dunia perbukuan meramalkan tahun 2014 menjadi titik balik dimana keterpurukan dunia perbukuan yang tertidur selama itu akan kembali pulih.
Berkaca dari realitas tersebut, kami bersama kawan–kawan yang kebetulan bertemu di antara segelas kopi dan sebatang rokok ingin turut mewarnai dunia perbukuan dengan menulis dan menerbitkan sendiri buku yang akan menjadi konsumsi publik. “Buku Gotong Royong” merupakan bentuk penerbitan buku yang diharapkan dapat menjadi wadah dan media alternatif bagi penulis dengan berbagai “latar belakang” untuk menelurkan gagasan/ ide, pendapat, perasaan, dengan tema–tema yang ditentukan melalui musyawarah mufakat secara independen, tanpa terpengaruh oleh gerakan “pasar perbukuan” yang dalam dekade sepuluh tahun terakhir ini mengalami keseragaman, tidak banyak memberikan pilihan refrensi buku bagi pembaca, walaupun tidak semua penerbit mengikuti arus tersebut dan masih mempertahankan karya buku yang menjadi karakteristik payung penerbitanya.
Dan yang menjadi unik dan berbeda dari karya ini dengan terbitan buku dari penerbit yang sudah ada: ‘calon’ pembaca buku dapat menyusun halamannya sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan pembaca. Dalam praktiknya, setiap penulis akan mencetak sendiri hasil karya tulisnya dan akan didisplay bersama hasil karya penulis lain dalam bentuk lembaran–lembaran naskah di “pameran buku” atau “toko buku”. Yang menarik dari ide ini yaitu low budget (dengan estimasi, setiap penulis mengeluarkan 30 rb untuk tiap cetak karyanya, sejumlah 500 eksemplar, 4 halaman, ukuran A5, cetak toko, satu warna, kertas buram).Penjilidan buku dilakukan di pameran oleh tim penjilid. Biaya penjilidan ditanggung pembeli. Gagasan buku gotong-royong sepenuhnya dikerjakan guna menginspirasi kembali penerbitan buku, untuk itu penjualan buku tidak dipungut biaya kecuali penjilidan.
Guna merealisasikan “buku gotong royong” kami berharap kawan–kawan sudi sedikit meluangkan waktunya untuk menulis sebuah karya tulis dalam format A4 (maksimal 4 lembar, ukuran huruf 12 poin, termasuk ilustrasi), dengan tema “buku, istimewa”. Semangat yang kita usung tak laingotong royong, guna sedikit memberikan sumbangsih kepada dunia perbukuan.
Bentuk karya: fiksi, non fiksi, puisi, cerpen, aforisma, komik, ilustrasi gambar, esai, pengalaman pribadi/orang lain, kajian. (tiap kali cetak sejumlah 4 halaman, jika kawan-kawan mengirimkan lebih dari ketentuan, diharapkan dapat mengirim kelipatan 4).
Batas akhir pengiriman karya tulis/gambar ilustrasi (dalam bentuk file ms word) 19 Oktober 2013.
Info lebih lanjut: AG. Alif (kanjengbungkul@yahoo.com), Koskow (koskowbuku@gmail.com)