Naskah Teater, IBLIS MENANGIS

Naskah Drama Karya: Rodli TL *

GERAKAN RITUAL DAN PUJIAN PARA SETAN PENYEMBAH IBLIS.

“Iblis, iblis, iblis sang raja setan”

PENYEMBAHAN TELAH USAI. SETAN-SETAN BERSENDA-GURAU, SEPERTI MANUSIA YANG SEDANG LALAI.

PADA BAGIAN LAIN MUNCUL ORANG-ORANG BERKELILING SEPERTI SEDANG TAWAF SAMBIL MENGUMANDANGKAN TALBIYAH DAN TAKBIR. LALU BERSUJUD DAN DHIKIR.

IBLIS MENGERANG MENANGIS. SETAN-SETAN YANG BERSENDAH GURAU ITU KAGET LALU MEREKA SALING BERTANYA DIANTARA YANG SATU DAN YANG LAIN. SUARA TAKBIR DAN ERANG IBLIS ITU SALING BERSAHUTAN.

SETAN-SETAN MEMUTUSKAN MENINGGALKAN TEMPAT SENDAH GURAUNYA, LALU MEREKA BERKUMBPUL BERHAMBURAN KE RAJA IBLIS YANG SEDANG MENGERANG ITU.

SETAN MERAH: Wahai paduka iblis, apa gerangan yang mebuat paduka menangis seperti itu?
SETAN KUNING: Wahai paduka siapakah yang membuat paduka marah, akan aku pecahkan kepala mereka.
SETAN HITAM: Paduka iblis, manusiakah mereka?
IBLIS: Bukan, bukan siapa-siapa. Tetapi Tuhan kita. Tuhan kita di hari ini. Ia memberi ampunan pada semua ummat itu.
SETAN-SETAN: Apa?
IBLIS: Atas ampunanNya, ummat manusia kembali suci. Tanpa dosa, layaknya bayi yang baru lahir dari rahim ibunya.
SETAN: Astaga, jadi usaha kita selama ini sia-sia?
IBLIS: Ya, semuanya sia-sia, Tuhan telah menghapusnya semua noda mereka.

SETAN PUTIH: Padahal sudah aku buat mereka menjadi sombong. Orang-orang alim itu telah aku buai dalam sembahyangnya, aku bisikkan pada fikiran dan hati mereka. Bahwa sembahyang dia lebih baik dari orang-orang di samping kanan kirinya. Aku tanamkan pada imam-imam masjid, bahwa dia yang paling pantas ,menjadi imam, imam-imam lain hanya menjadi pelengkap saja. Sudah aku bisikkan diantara pada sembahyang mereka, untuk saling bermusuhan berebut menjadi pemimpin.
SETAN PINK: Aku telah membuat remaja-remaja lupa dengan kitab-kitab sucinya. Telah aku rancang jejaring social, mereka aku buat saling berdebat dengan teman-teman lamanya. Bahkan dengan teman yang sebatas baru mereka kenal di jejaring itu. Aku bisikkan untuk membuat status dan komentar-komentar yang terkesan mereka lebih cerdas namun terselip pamer dan permusuhan, aku telah berhasil membuat mereka lupa pada segalanya, bahkan dengan teman yang ada dihadapannya juga lupa, sebab ia lebih asyik mengomentari jejaring social lewat smart phonye, Akulah setan yang paling bisa menyesatkan manusia dalam jumlah yang banyak.

SETAN PUTIH: He he he he he, itu mangsa yang paling mudah dirayu, mudah saja mereka larut dalam tipu muslihatmu.
SETAN PINK: Ha ha ha ha ha ha ha, akulah setan yang paling berjasa memalingkan manusia dari Tuhan dan nabinnya.
SETAN PUTIH: jangan sombong,
SETAN PINK: lho-lho, setan kok tidak boleh sombong. Justru setan yang baik adalah setan yang sombong.
SETAN PUTIH: Namun bukan dengan sesame setan
SETAN PINK: Sejak kapan kamu menjadi setan sufi, hehehe. Oh ya, maaf kawan hampir saja saya lupa, selama ini kamu ditugaskan di masjid-masjid. Untuk menggoda para imam dan makmum-makmum yang sedang sholat… jangan-jangan kamu telah menjadi pengikut mereka untuk ikut sembahyang, lupa pada tugasmu yang sesungguhnya.
SETAN PUTIH: Apa, kamu menuduhku khianat, tidak amanat pada tugasku?!!!
SETAN PINK: Hanya bertanya, benarkan?
SETAN PUTIH: Bukan setan seperti saya kalau tidak tulus menjalankan amanat, bukan setan seperti saya yang lari pada tugas. Bila tidak percaya, ayo sesekali ikut saya ke masjid-masjid, lalu dengarkan pikiran dan hati manusia yang sedang sembahyang itu, bahkan aku telah mampu menggoda imam-imam mereka untuk merasa dirinya terbaik, maka jangan heran bila di suatu masjid ada orang yang berebut menjadi imam.

SETAN HITAM: Tapi itu tidak nampak suatu keburukan… akulah setan tanpa mengenal kelas, dan golongan, aku berada di mana saja. Namun tugas saya hanya satu. Membuat mereka biasa berkata bohong. Bahkan aku mampu membuat orang-orang yang masih suci, baru saja datang dari tanah suci untuk bebohong.
SETAN PINK: Kebohongan semacam apa itu?
SETAN HITAM: Hanya dengan segelas air zam-zam?
SETAN PUTIH: Maksudmu?
SETAN HITAM: Karena mereka takut tidak bisa berbagi, saya bisikkan pada telinga mereka untuk mencampur dengan air mandi, lalu dituangkan pada cangkir kecil dan disuguhkannya, tiada seorangpun yang mencurigainya. Tamu-tamu mereka lalu meminumnya dengan mulutnya berkomat-kamit mengharap bekah dari secangkir air mandi tersebut, sungguh ini cara kerja yang sangat unik, saya sendiri merasa gelih menyaksikan mereka bangga dengan kebohongannya… Itu model satu kebohongan, belum model-model kebohongan yang lain, hahaha, luar biasa kan?!

SETAN MERAH: Ada yang lebih amazing, lebih wow lagi. Sebuah tipu muslihat yang paling aduhai, tentang permusuhan. Adalah janji iblis pada Tuhan untuk menjadikan manusia saling bermusuhan. Hanya karena membela orang yang tidak mereka kenal, hanya karena lambang-lambang dan bendera, aku mampu membuat manusia untuk saling memusuhi. Maafkan aku Setan Pink, aku telah menggunakan jasa-jasamu, jasa-jasa jejaring social untuk meluncurkan slogan-slogan saling memusuhi. Agar mereka nampak seperti seorang pejuang kebenaran. Mereka aku buat ketika mencaci teman-teman dan lawan-lawan mereka dengan alasan membela negara yang sedang mereka dinistahkan, agama mereka seakan mau dikalahkan, maka atas nama nasionalisme dan jihad mereka berani mencaci maki orang lain, bahkan pada saudara dan guru-gurunya, mereka merdeka mencaci maki, ha ha ha ha ha, sungguh mereka adalah pejuang nasionalis yang lucu, mujahid yang tertipiu, hehehehehe…

IBLIS MENGERANG SEMAKIN KERAS. SETAN-SETAN SERENTAK DIAM, MEREKA MEMANDANGI IBLIS, LALU TERTUNDUK TAKUT.

SUARA TAKBIR LAMAT-LAMAT MULAI TERDENGAR. IBLIS SEMAKIN MENJERIT. SETAN-SETAN HANYA MENGAMATI SAJA.

IBLIS: Semua yang telah kalian lakukan sia-sia. Kedengkian, kesombongan, bahkan permusuhan itu telah sirna. Dosa-dosa mereka telah terampuni di hari ini. Hanya pahala-pahala yang siap mengantarkan ke surga yang masih nampak… (MENJERIT)
SETAN MERAH: Jadi permusuhan mereka telah terampuni?
IBLIS: Mereka telah berpuasa selama sebulan, sembahyang malam, dan di hari ini mereka saling memaafkan. Dosa mereka telah sirna. Mereka pasti akan kembali ke surga.
SETAN HITAM: Alamak, percuma aku bisikan kebohongan di antara mereka…

SETAN-SETAN IKUT MENANGIS.

IBLIS: (MARAH) Hai, jadi kalian berkumpul kemari hanya untuk menangis… Setan bodoh, setan dungu, setan idiot, setan berotak kerdil! Percuma kalian kemari.
SETAN KUNING: Sungguh kami adalah makhluk yang paling merugi
IBLIS: Lebih rugi lagi bila setan-setan hanya bisa menangis, lebih rugi lagi bila setan-setan berputus asa, itu bukan tabiat anak buah iblis
SETAN HITAM: Karena paduga menangis, kami juga harus menangis. Karena setan adalah pengikut paling setia. Tidak akan berkhianat pada tuannya. Setan bukan seperti manusia yang suka berbohong.
IBLIS: Jangan membantah, jangan berkomentar!
SETAN PINK: Lalu apa yang harus kami lakukan
IBLIS: Sungguh rendah kamu. Kenapa kau ajukan pertanyaan itu pada saya. Tanyakan pada diri kalian sendiri, apa yang harus kalian lakukan.

SETAN-SETAN KEBINGUNGAN LALU MENANGIS LAGI. TANGISAN ITU TERUS BEKUMANDANG. MENJADI NYANYIAN YANG PILU.

IBLIS MENGAMBIL TEMPAT TERTINGGI LALU DENGAN GAGAH BERTERIAK MEMANGGIL SETAN-SETAN BERSUJUD DIHADAPANNYA.

IBLIS: Wahai para setan seluruh jagad raya, rajamu kini akan menitahkan pada kalian. Jangan sampai ampunan Tuhan kepada ummatnya itu terjadi lagi. Nenek moyang kita telah bersumpah pada Tuhannya, bahwa kita adalah makluk yang dikaruniai umur panjang, tidak akan mati sampai hari akhir nanti. Nenek moyang kita bersumpah, tidak akan rela bila manusia kelak akan menjadi penghuni surga. Mereka harus bersama-sama dengan kita tinggal di dalam neraka. Saat ini juga, kalian harus membuat mereka lalai, membuat mereka asyik dengan kelezatan-kelezatan, asyik dengan menuruti hawa nafsunya, merayakan hari yang suci ini bukan dengan takbir dan tahmid, namun dengan pamer, kesombongan, dan meminum khamr. Buat seluruh ummat manusia melakukan dosa yang membuat Tuhan kita marah kepada ummat-ummat itu.

SERENTAK SETAN-SETAN BERDIRI GAGAH, LALU BERTERIAK RAMAI-RAMAI SIAP MELAKUKAN AKSINYA. MEREKA SEBELUM BERANGKAT BERAKSI, MELAKUKAN TARIAN-TARIAN LAYAKNYA MANUSIA MELAKUKAN TARIAN KEMAKSIATAN.

MEREKA TERUS MENARI DAN MENYEBAR KE SEGALAH PENJURU PANGGUNG. MEREKA MENGAJAK MANUSIA-MANUSIA MENGIKUTI TARIANNYA. MANUSIA-MANUSIA ITU TERBUAI MENGIKUTI APA YANG MENJADI KEMAUAN SETAN. MANUSIA-MANUSIA TIDAK LAGI MENGHIRAUKAN SUARA TAKBIR WALAU MASIH BERKUMANDANG. TELINGAH MEREKA SEPERTI TELAH TULI. MEREKA LEBIH ASYIK DENGAN RAYUAN SETAN.

MANUSIA-MANUSIA ITU SEMAKIN ASYIK DENGAN HAWA NAFSUNYA. SETAN MENINGGALKANNYA. SETAN-SETAN LALU MINGGIR HANYA MENJADI PENONTON. SETAN-SETAN TERTAWA BANGGA.

PANGGUNG MULAI GELAP. MUSIK SEMAKIN MENGERAS. AKHIRNYA LAMAT-LAMAT REDAH. HANYA TERDENGAR TAKBIR BERKUMANDANG DARI JAUH.

TAMAT
Malang, Jawa Timur, 4 Syawal 1435.
______________________
*) Rodli TL, seorang dramawan Jawa Timur yang telah menulis puluhan naskah drama sekaligus menyutradarainya. Ia lahir di Lamongan pada tanggal 17 Juni 1976. Sejak lulus dari Teater Tiang di Universitas Jember tahun 2004, ia mendirikan sanggar anak Sang_BALA, Kelompok Belajar Bermain Drama yang sampai sekarang memiliki ratusan anak asuh yang terus-menerus berlatih di sanggar yang berdiri kokoh, serta memiliki tempat pertunjukan permanen di kampung halamannya, Candi Tunggal, Kalitengah, Lamongan. Ia juga dosen CCU, Creative Writing, Sastra dan Film di Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Di tahun 2008, mendapatkan penghargaan dari Mendiknas sebagai pengajar kreatif di bidang seni pertunjukan anak pada Festival Seni Internasional. Tahun 2010, karyanya kembali menjadi yang terbaik di Festival Seni Internasional tersebut. Puluhan naskah drama yang telah ditulisnya; ‘Mulut’ 2000, ‘Tarian Tanah’ produksi 2001, ‘Eksekusi Suatu Hari Kemudian’ 2002, ‘Ketinggalan Kereta’ 2003, ‘Adam Hawa,’ produksi 2004, ‘Si Lita’ 2004, ‘Ubah Bintang’ 2005, ‘Kibar Bendera Sarto’ 2006. Novel ‘Dazedlove’ diterbitkan Pustaka Ilalang 2005, ‘Hah’ 2007, ‘Kapak Berhala’ diterbitkan PUstaka puJAngga 2008, ‘Mimpi Buruk Penari’ 2007, ‘Bunglon dan Kupu-Kupu’ 2005, ‘Past Game’ Festival Seni Internasional 2008 PPPPTK Seni Budaya Yogyakarta, ‘Ibu Bumi,’ diproduksi Teater Nafas Kata 2009, ‘Kesetiaan Sang Istri,’ produksi Teater Roda dan DISBUDPAR JATIM 2009, ‘Perempuan Bunga Kamboja’ 2009, ‘Roh Jahat’ 2009, ‘Membunuh Hayalan’ produksi Teater Kotak Hitam 2010, ‘Dewi Sri’ karya pertunjukan terbaik Festival Seni Internasional PPPPTK Seni Budaya Jogjakarta 2010, ‘Wasiat Gelap’ 2010, ‘Anoman Kecil’ 2012, ‘Manusia Kardus’ 2012, ‘Orang Asing’ 2012, ‘Kadet Suwoko,’ Sutradara Terbaik Lomba Teater Bulan Bahasa UM 2011, ‘Prahara Amitunon’ 2013, ‘Kupatan,’ pertunjukan terbaik II Drakolah Jawa Timur 2014, ‘Nyanggring’ 2013, Novel Pertunjukan ‘Anak Kalap’ 2013, ‘Raja Kasa’ 2013, ‘Klebon Grasak’ 2014, ‘Situ Bagendit’ 2014, ‘Ada Yang Menangis Sepanjang Hari’ 2014, ‘Dhaeng Sekara’ 2014, ‘Iblis Menangis’ 2014. Puluhan naskah drama tersebut telah menjadi bagian penting perkembangan dunia teater di Lamongan sampai ke panggung Internasioanal.

2 Replies to “Naskah Teater, IBLIS MENANGIS”

Leave a Reply

Bahasa »