Harapkan Kemajuan Sastra Aceh, Ini Kiat Nurdin F. Joes untuk Sastrawan Muda


(Muhrain dan Nurdin F. Joes dengan buku “Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia” karya Nurel Javissyarqi)
Muhammad

Ditemui di sela aktivitas beliau yang saat ini bekerja pada Dinas Registrasi Kependudukan Aceh, Nurdin F. Joes mengharapkan potensi Aceh di bidang kesusastraan dapat terus meningkat, sebagai penulis sastra produktif, saran-saran kepada sastrawan muda patut dijadikan energi berkesenian, Rabu (7/2/2018).

Kepada Acehsatu.com Nurdin F. Joes menuturkan beberapa hal terkait dinamika sastra Aceh terkini. Saat ini, selain terus produktif menulis sastra, beliau mengharapkan agar kapasitas serta kualitas karya sastra Aceh terus dapat berkembang.

“Sebaiknya para sastrawan lebih berfokus kepada berkarya, jadikan itu orientasi yang utama, jika ada kalanya diskusi karya, maka upayakan mengarahkan diskusi kepada solusi meningkatkan nilai mutu karya,” Papar Nurdin.

Sosok sastrawan pendiri Warta Unsyiah juga beberapa media cetak lainnya ini cukup lama berkiprah pula di bidang kehumasan serta berangkat dari redaktur budaya, tentu kapasitas jurnalisme yang dimilikinya patut diapresiasi.

“Saya bersyukur masih bisa terus produktif menulis, meskipun kesibukan di bidang pemerintahan telah banyak menyita waktu selama ini,” Ujarnya di saat turut bertukar buku karya Nurel Javissyarqi dengan buku Antologi Sastra 80 Tahun L. K. Ara “Jejak Kata” penyusun Mustafa Ismail dan Willy Ana.

Apa yang bisa dilakukan di masa depan untuk Sastrawan kita? Hal ini diuraikan secara singkat dalam poin yang disampaikan Nurdin F. Joes berikut;

a. Kurangi debat kusir, ini sangat tidak menarik dan menyita waktu serta sia-sia. b. Jangan remehkan karya orang lain, apalagi dari segi ekstrinsikalitas penulisnya, mereka yang menulis tentu telah punya pemahaman teori yang mumpuni, karenanya jangan sekali-kali mengukur kemampuan orang dari segi “orang sekolahan” atau “orang tidak (mengenyam) sekolahan,” jauhi hal ini.

c. Fokus menulis dan menulis, pelihara pemikiran utama untuk menjadi penulis, bukan pendengar karya tulis. d. Rahasia menjadi sukses menulis sastra ada pada sikap apresiatif terhadap karya pribadi Anda, apalagi terhadap karya orang.

Berbagai cara dalam menulis sastra bisa ditempuh, namun ungkap Nurdin, cara terbaik adalah jangan berhenti. Sastrawan seangkatan Fikar W. Eda ini sangat mengapresiasi karya sastra Aceh, kita punya potensi sastra jauh melampaui zaman.

Memihak kepada sastra Barat atau Timur bukanlah sebuah solusi. Kemandirian atas kesusastraan Aceh, inilah kunci kesuksesan bersama membangun peradaban melalui karya tulis sastra. Dan pertemuan singkat di sela rehat siang membuat senyum keramahan Nurdin F. Joes mekar, semekar harapan beliau untuk sastra Aceh masa depan.
***

https://acehsatu.com/harapkan-kemajuan-sastra-aceh-ini-kiat-nurdin-f-joes-untuk-sastrawan-muda/

Leave a Reply

Bahasa »