TEKA TEKI
di depanku duduk teka teki
menyantap kopi dan minum nasi
rokok tak dihidupkan
radio tak juga dinyalakan
seperti biasa aku setia menunggu
menikmati misteri dengan gagu
dan pagi terus beranjak
mendaki hari tanpa mengajak
mengulang waktu dengan tanda
hindari enigma dengan tanya
di depanku tinggal kenangan
tanpa kuminta ia bertandang
lalu aku yang terkesiap
sebab lebih sering dalam tak siap
10 Juli 2019
ELEGI ILMUWAN SEJATI
: Sutopo Purwo Nugroho
dari SMP-SMA yang sama
kami tak pernah bersapa
sebab sekian tahun rentangnya
tapi aku mengenal lewat gurunya
yang mengenang kesantunan
dan kerajinan serta pintarnya
bergeming soal keboyolaliannya
ia tunjukkan bahwa dari kota kecil
tak sendirinya jadi orang kecil
dicontohkan melalui lakunya
mendarmabaktikan ilmu
bagi kemaslahatan bersama
tentang mitigasi bencana
tentang sikap yang harus ada
dengan uraian cendekia
yang menangkal ngawurnya warta
dilakukan hampir tanpa jeda
sambil ia sembunyikan derita
bagai bukan orang biasa
dalam serangan kanker paru
ia tangkal penyakit di masyarakat
yang lekas panik atas gempa
atau mudah percaya atas berita
yang banyak tanpa data
Tuhan pasti beri tempat terbaik
mencahayai jalan pulangnya
menyambutnya secara istimewa
lantaran almarhum luar biasa
telah membukakan cakrawala
ihwal fenomena semesta
7 Juli 2019
SEPOTONG AVOKAD
sepotong avokad
telah memberi bahagia
mengalirkan kebersyukuran
sebab kami bisa mencatat
makna mengunduh rasa suka
dari pohon dalam kehidupan
yang tumbuh di sudut halaman
yang kukuh sebagai teman
6 Juli 2019
*Tiga Wanita*
tiga wanita
bersua tanpa rencana
memintal catatan lama
berbagi tawa dan cerita
termasuk membincang negara
lewat kaca mata genial
sebab anasir intelektual
kawani secara integral
tanpa mereka sadari
bukan untuk beradu gengsi
mungkin ada soal domestik
juga jadi gagasan pemantik
menambah suasana riang
tapi bukan untuk berbagi wirang
lantaran tiga wanita ini
amat istimewa tapi nyeni
pun dalam dimensi agama
atau keseharian yang fana
tapi mungkin juga cinta
dikisahkan sambil main mata
4 Juli 2019
Rasa Gersang
rasa gersang yang mulai tumbuh
anggap saja sebagai buluh
biar merindu angin resah
menyintas dengan nada gairah
bukan pasrah sebab kegersangan
tak selayaknya terus dibiarkan
membenih nuansa mual
mengecambah tanpa sesal
kesal di kemudian telah dicatat
pengundang kenangan nan pucat
padahal yang mestinya ditunggu
kilau cahaya yang tak ragu
apalagi gagu
3 Juli 2019
Ketika Kau Kurelakan
ketika kau kurelakan
arungi telaga menyilaukan
seperti yang sering kau pinta
dan berulang jadi petaka
maka pintu lebar kubuka
tiada yang harus dikekang lagi
: tapi kau malah enggan pergi
2 Juli 2019