Orakadut akhirnya dibebaskan dari penjara. Dia awalnya dihukum 2 tahun penjara karena terbukti memfitnah seorang koruptor berselingkuh dengan seorang artis di dalam penjara. Orakadut membocorkan permainan para sipir, yang menyewakan ruangannya untuk para napi koruptor yang ingin menyalurkan nafsu birahinya. Akhirnya Orakadut Si Gila dari Kota Golokali dibui bersama napi koruptor itu. Satu sel pula.
Anehnya, baru sebulan menjalani masa tahanan, Orakadut dibebaskan. Wartawan menyerbunya dengan berbagai pertanyaan. Akhirnya Orakadut membuat press conference di pinggir kali, di depan rumah kardusnya persis di kolong jembatan.
“Dengarkan, ya. Saya akan bercerita, kenapa saya dibebaskan.”
“Jangan bertele-tele, Orakadut!”
“Begini ceritanya.”
“Cepetan, deadline, nih!”
“Lu diem, kenapa!”
“Bacot lu, tuh!”
Kedua wartawan itu saling baku-hantam. Para wartawan melerai. Kemudian kedua orang itu diserahkan ke Polsek, karena tidak memiliki kartu identitas sebagai wartawan.
“Sebelum saya teruskan ceritanya, saya minta semua wartawan yang hadir menunjukkan kartu pers-nya!”
Orakadut tersenyum puas, karena semua wartawan menunjukkan kartu persnya. Ada yang dari media mainstream, online, juga televisi.
“Baiklah, saya mulai,” Orakadut menyalakan geretan dan merokok.
“Huuuuu! Endors, nih!”
“Di TV aku nggak bisa nampilin rokok!”
Orakadut memang mengendors sebuah merek rokok ternama. Dia tersenyum, “Oh, ya. Nanti semua yang hadir dapat goodie bag, ya. Jangan kuatir, ada amplopnya juga. Bagi-bagi rezeki. Anggap saja hadiah, bukan gratifikasi.”
“Nah, ini baru keren!”
“Cepetan, Orakadut! Jangan banyak iklan!”
“Begini. Kemarin ada tim datang ke sel. Entah tim dari mana. Katanya tim riset terpercaya utusan pemerintah.”
“Mau ngapain?”
“Main basket!”
“Ya, pasti mewawancarai napi, dong! Gimana, sih? Jadi wartawan, kok, pertanyaannya bego gitu!”
“Oke, lanjut, ya. Begini. Tim itu mewawancarai semua napi di dalam sel. Terutama para napi koruptor. Saya kebagian terakhir. Saya sudah mendengar bisik-bisik, bahwa semua napi, termasuk napi koruptor, berhasil menjawab semua pertanyaan tim. Dan jawabannya benar semua.”
“Pasti ada jokinya!”
“Atau kunci jawabannya sudah beredar duluan!”
“Pasti oknum sipir yang bermain!”
“Di penjara semuanya bisa dijadiin duit!”
“Lha, kamu kenapa dibebaskan, Orakadut?”
“Nah, ini yang menarik!” Orakadut tertawa.
“Menarik, bagaimana?”
“Aku ini goblok! Satu pun pertanyaan, nggak ada yang bisa aku jawab!”
Dari 20 wartawan yang hadir, 10 tertawa, 5 saling pandang dengan heran, 3 membuka mulutnya pertanda heran, 2 wartawan lagi garuk-garuk kepala.
“Pertanyaannya macam mana itu, Orakadut!”
“Pasti susah-susah!”
“Pertanyaannya, ya, seperti yang sudah Mas-mas dan Mbak-mbak tulis di koran, disiarkan di TV!” Orakadut tertawa makin keras.
“Aneh, goblog kok dikeluarin!”
“Gimana kalau para napi itu goblog semua! Pasti dibebasin juga kayak Orakadut!”
“Sudah, bubar, bubar!
“Mana goodie bagnya!”
Semua wartawan antre mengambil goodie bag dari Orakadut yang cengar-cengir.
###