A. Sihabul Millah
Jawa Pos, 4 Juni 2006
BILA kita sedang asyik membaca buku, semisal Jakarta Undercover karya Moamar Emka, apa yang terbesit dalam ruang pikir kita? Terhanyut bersama Emka lewat goresan-goresan pena yang dituangkan dalam buku tersebut? Atau sebaliknya, ?mengabaikan? dia, seraya pikiran kita bebas menafsirkan wacana atau informasi yang dia kemas dengan bahasa-bahasa penggugah gairah seksual? Continue reading “Kematian Sang Penulis”