BUKIT KALAM

A. Syauqi Sumbawi

Suara itu ada! Dan jika saat ini kau masih belum bisa mendengarnya, maka sebaiknya kau tidak mengatakan yang sebaliknya. Apalagi terburu-buru mengumumkan kepada orang-orang tentang keberadaannya yang dusta. Barangkali karena ribuan suara lain yang berisik dalam lubang telinga, yang menjadikannya tersumbat diam. Lantas lenyap terbawa angin dari punggung bukit. Mungkin pula lantaran perhatian yang kauberikan tak penuh seksama, sehingga membuatnya berlalu begitu saja. Karena itu, berhentilah dulu. Mari kita menepi dari jalanan ini. Lihatlah, sebatang beringin berdiri menawarkan keteduhan daun-daunnya yang rimbun. Continue reading “BUKIT KALAM”

Fragmen dari Novel Dunia Kecil; Panggung & Omong Kosong

A. Syauqi Sumbawi *

( …. )
Aku melihat Bapak berdiri di beranda depan. Ia mengenakan baju seperti yang dipakai para tetangga saat pergi ke kota. Barangkali rasa bosan yang akhirnya membikin Bapak pagi itu terlihat hendak menghirup udara segar di luaran. Celana yang membungkus bagian bawah tubuhnya seperti mengisyaratkan bahwa dirinya sedikit pulih dan menerima kepergian Ibu. Aku senang dengan keadaannya itu. Dan sejak saat itu, Bapak kerap pergi. Continue reading “Fragmen dari Novel Dunia Kecil; Panggung & Omong Kosong”

Bahasa ยป