Apresiasi Sastra #11: Parade Obrolan 10 Karya dalam Semalam
Senin, 23 April 2017 (18.30- 23.59 WIB) di Radio Buku
Jl. Sewon Indah No:1 Panggungharjo, Sewon, Bantul
(Dekat Kampus ISI) Yogyakarta Continue reading “Apresiasi Sastra #11: Parade Obrolan 10 Karya dalam Semalam”
Mencatat Ibu
Akhiriyati Sundari
Membincang ibu sebagai seorang sosok, bak mengurai satu-satu sulur dunia. Nyaris tak ada titik henti, sekaligus karena sosok ibu ibarat titik asal mula kemunculan nama-nama. Sehingga, mencatat sesosok ibu dalam sebuah tulisan serasa hampir mustahil selesai karena ibu adalah puspa indah taman hati, sumber cinta sepanjang masa. Continue reading “Mencatat Ibu”
Puisi-Puisi Akhiriyati Sundari
Kabut di Trowulan
Kesiur angin ketuk malammalam paripurna
Bulan Juli mengering
Singgah di pucukpucuk tunas
Trowulan yang menulis ingatan
Halimun berkerubung, ngungun
Mendekatkan aku pada wajahwajah masa lalu
Mahapatih Gadjahmada– Dyah Ayu Pitaloka Continue reading “Puisi-Puisi Akhiriyati Sundari”
Melankoli Sebentar Sembari Minum Kopi
Akhiriyati Sundari
Entahlah..
Perkenankan saya buka kalimat saya dengan kata bermakna ketidaktahuan itu. Dalam batin saya hanya ingin sekadar menulis.
Jogja mendadak garang saat ini. Lepas beberapa jam di belakang, hujan yang sebentar. Lebih tepatnya gerimis yang merintik-rintik. Nuansa melankolik [melankolis? melankoli?] bermunculan di seputar tempat saya duduk. Continue reading “Melankoli Sebentar Sembari Minum Kopi”
Lan Laku Kala Mangsane
Akhiriyati Sundari
Setiap pertemuan selalu menyematkan risalah sebagai salah satu rahasia penting dalam hidup. Nyaris selalu. Kadang ia begitu menggelisahkan. Kadang ia menjadi begitu sukar dirumuskan. Namun tak jarang justru ia menjadi hal remeh-temeh yang luput dari pandangan sekaligus membisik lirih; “abaikan!”. Setiap pertemuan lantas berubah ujud menjadi sebuah koleksi peristiwa yang layak disematkan sebagai “berharga”. Continue reading “Lan Laku Kala Mangsane”