Anggoro Saronto
http://www.sinarharapan.co.id/
Sejak kematian kakakku, segalanya berubah. Bukan cuma karena ia telah benar-benar tak kembali. Tapi ada sesuatu yang terampas dari rumah ini. Sebuah nyawa. Sebuah roh yang menghidupkan seluruh bagian rumah. Kini seluruhnya seakan tak bernyawa, seperti kursi-kursi, bangku, lemari. Begitu juga dengan ayah, terlebih ibu. Mereka melakukan aktivitas tanpa bersuara. Begitu senyap. Kadang aku berpikir, jangan-jangan cuma aku yang hidup dalam rumah ini? Atau justru aku yang mati? Karena tak ada lagi yang menganggap aku ada. Continue reading “Sejak Kematian Kakak”