Beni Setia
Riau Pos, 7 Agu 2016
PADA ”Mencari dan Menemukan Diri” (Kata Pengantar di Ladang Pembantaian, Lamongan: Pagan Press, 2015), Eko Darmoko mencatat: Samuel Beckett, penulis puisi, cerpen, novel, dan esai bosan dengan eksistensi kebebasan menulis, ketiadaan acuan yang menyebabkan leluasa menulis apa saja di dalam genre yang disukai. Ia sedang kehilangan gairah menulis, karena itu mencari tantangan dengan menulis naskah drama–tulisan yang dibatasi kepastian karakter, dialog tajam, fokus serta kuat menghadirkan inti konflik dari cerita, dan situasi pembatas dari kemungkinan pementasan. Continue reading “Menerabas dengan Belenggu”