Dimuat bersambung di harian Sinar Harapan, edisi 27 Maret-10 Mei 2002
Teguh Winarsho AS *
Keesokan harinya Salman dimakamkan. Acara pemakaman dibuat sesingkat mungkin. Secepat mungkin. Tapi yang melayat cukup banyak karena selain orang tua Salman cukup disegani, kematian Salman boleh dibilang sangat tragis. Baru saja Salman melangsungkan pernikahan, mendapat istri cantik, kini ia harus menerima dua peluru yang sekaligus merenggut nyawanya. Abah, Umi dan Fatma turut hadir dalam upacara pemakaman itu meski harus sering-sering menunduk menghindari tatapan aneh terutama dari keluarga Salman yang seolah tidak bisa menerima kematian Salman yang terjadi hanya sehari setelah pesta pernikahan. Continue reading “Novel Orang-Orang Bertopeng (25 Tamat)”