Dua Hati

Dharmadi
oase.kompas.com

Ia tak yakin akan diterima dengan senang hati di lingkungan saudara-saudaranya sendiri apalagi oleh kakak iparnya. Meski demikian ia merasa perlu datang ke rumah sakit untuk menengok kakak sulungnya.

Begitu keluar dari lift, langkahnya menuju kamar, seperti yang diberitahukan pamannya lewat telepon, yang ia terima tadi siang, “Mam, masmu Madjid sakit keras, opname di rumah sakit Husada kamar 106 lantai 6; ibumu minta agar kamu pulang.” Continue reading “Dua Hati”

“Pornografi” Dalam Puisi Dharmadi

Rukmi Wisnu Wardani *
Kompas, 01/12/2008

Dua buku kumpulan puisi, Aku Mengunyah Cahaya Bulan (AMCB) (2004) dan Jejak Sajak (JS) (2008), yang dikirimkan oleh penulisnya sendiri, Dharmadi, saya terima, setelah kami bertemu kembali beberapa bulan yang lalu, di acara bulanan Pasar Malam (Paguyuban Sastra Rabu Malam), salah satu komunitas pecinta sastra yang ada di Jakarta, yang awal berdirinya digagas antara lain oleh Johanes, Jonathan, Budhi Setiawan, Zai Lawanglangit, Ileng, yang menggelar acara rutinnya tiap Rabu malam akhir bulan, di Wapres (warung apresiasi) di kompleks Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta Selatan. Continue reading ““Pornografi” Dalam Puisi Dharmadi”

Bahasa ยป