Didin, Sang Kolektor Terbesar Karya Ajip Rosidi

Sigit Susanto

Tidak banyak aku kenal teman yang fokus mengoleksi karya seorang pengarang dengan sabar dan setia. Setidaknya ada 4 teman yang memang mengumpulkan karya seorang pengarang menjadi passion.

Pertama, Pandu Ganesha almarhum. Ia seorang kolektor karya Karl May di Jakarta. Bahkan ia mendirikan Masyarakat Karl May Indonesia dengan kegiatan diskusi membahas karya-karya Karl May. Tak sampai di situ, bahkan berusaha mendorong menerbitkan karya-karya Karl May dalam bahasa Indonesia. Continue reading “Didin, Sang Kolektor Terbesar Karya Ajip Rosidi”

Sarkasme Bahasa dalam Kasus Didin

Andrenaline Katarsis

Mengikuti perkembangan kasus hukum yang menimpa Didin Tulus (DT) ini agak menarik dan mengusik perhatian saya. Dikatakan menarik karena kasus yang bernuansa lokal ini menyimpan problematik semantik bahasa, yakni si pelapor memakai bahasa Sunda dalam setiap unggahannya di sosial media sehingga publik majemuk kesulitan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Kasus ini mengusik, karena setelah saya telusuri, si pelapor dan si terlapor DT ternyata adalah sesama urang Sunda dan sama-sama pegiat buku. Continue reading “Sarkasme Bahasa dalam Kasus Didin”

Bahasa ยป