Kegelisahan Buah Simalakama Dimas Arika Mihardja

Imron Tohari

BUAH SIMALAKAMA ITU …
: bagi penyair generasi kini

buah simalakama itu, cintaku, terhidang di meja makan
apapun pilihan akan meruahkan masalah dalam pencarian
mata pisau telah diasah sapardi dan dukanya abadi, sementara
keraguan goenawan dan kematian semakin akrab dalam dekap subagio
o amuk kapak sutardji lepas dari tradisi hingga abad berlari bersama afrizal Continue reading “Kegelisahan Buah Simalakama Dimas Arika Mihardja”

MANTRA KAMASASTRA [SURAT SASTRA BUAT NUREL JAVISSYARQI]

Dimas Arika Mihardja

Sahabatku yang hebat,
Hari ini, Rabu 12 Mei 2011, tepat pukul 10.45 telah kuterima sepucuk surat-esai yang terbagi dalam VII bagian, lengkap dengan “Mulanya”, “Akhirnya”, dan “Lampiran” dua esai Sutardji Calzoum Bahcri. Telah tandas dan tuntas kubaca sepucuk surat darimu, pengelana dari bencah tanah Jawa (Lamongan) yang sekian lama tergoda oleh retorika bangsa Melayu yang santun dan pintar membuat orang lain senang. Continue reading “MANTRA KAMASASTRA [SURAT SASTRA BUAT NUREL JAVISSYARQI]”

MENGENALI STRUKTUR PENULISAN AMIR HAMZAH, CHAIRIL ANWAR, DAN DIMAS ARIKA MIHARDJA

Hadi Napster

Masih tentang pembicaraan licentia poetica dalam kaitannya dengan konvensional bahasa, pada kesempatan ini kita awali dengan kutipan pendapat dari Atmazaki (1993: 70-72) yang menulis; Ada tiga faktor yang menjadi penyebab licentia poetica digunakan oleh penyair, yaitu sebagai berikut: 1) Pada dasarnya penyair menyampaikan pengalaman puitiknya. Pengalaman puitik tersebut lebih banyak berhubungan dengan emosi dan intuisi daripada rasio, ilmu dan ilmiah; 2) Continue reading “MENGENALI STRUKTUR PENULISAN AMIR HAMZAH, CHAIRIL ANWAR, DAN DIMAS ARIKA MIHARDJA”