Faisal Syahreza
http://www.lampungpost.com/
“AKU mempunyai sebuah impian untuk kota ini. Impian sederhana tentang sebuah rumah bagi seluruh kucing yang ada.” Lirih hatinya.
Anak itu pun berteduh di bawah atap bangunan pertokoan. Sementara jalanan masih mengambang dengan rintik hujan. Setiap hari memang tak menentu di kota, siang panas untuk kemudian sorenya diguyur hujan. Gerimis berlapis-lapis mengepung jalanan. Orang-orang tampak kedinginan, bersembunyi memelukan badannya sendiri. Suara mulai redam memasuki liris hujan. Continue reading “Kucing Keempat”