Irwan Kelana
republika.co.id, 13 Jan 2021
Sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda mengatakan karya-karya sastra yang muncul di ruang digital makin anarkis. “Anarkisme estetika makin kuat. Makin banyak puisi yang tidak estetik. Bahkan, ada novel yang cenderung porno,” kata Ahmadun dalam diskusi “Sastra Setelah Media Cetak Tiada” yang diadakan oleh Imaji Indonesia dan Majalah Sastra Imajisia, Sabtu (9/1) melalui aplikasi Google Meeting. Continue reading “Ahmadun Yosi Herfanda: Karya Sastra di Ruang Digital Makin Anarkistis”