Miranda
http://entertainmen.suaramerdeka.com/
JEMPUTLAH aku di tikungan ketiga, Kaci. Pukul sebelas, malam Sabtu Pahing nanti. Pakailah kemeja hitam kesukaanku yang telah ternoda bekas bibirku. Bawa saputangan polosmu di saku, tapi jangan selipkan telepon selulermu. Malam itu saja, aku ingin memilikimu sendirian. Bersisir yang benar, sebab aku suka mengacaknya, nanti. Tak perlu khawatir, aku selalu membawa sirkam di dalam tasku. Kamu bisa merapikan rambutmu kapan saja. Continue reading “Janji untuk Kaci”