Saiful Mustofa Continue reading “Membaca Tulisan Misbahus Surur”
MEMBACA PENELITIAN MELALUI NOVEL
Misbahus Surur *
Jawa Pos, 22 Jan 2017
Kalamata adalah jenis novel yang dikerjakan secara “tidak biasa”. Berkisah tentang pengalaman Made (mirip nama penulisnya), saat diminta sahabatnya, Irana, menuliskan biografi perempuan tokoh seni sekaa dalang, Ni Rumyig. Penulisan biografi ini tak mudah dilakukan, tersebab si tokoh—yang sejarah hidupnya hendak ditulis—disambangi demensia (jenis penyakit gangguan ingatan). Continue reading “MEMBACA PENELITIAN MELALUI NOVEL”
Santri
Misbahus Surur
Ada dua model belajar di pondok selama yang saya alami dahulu. Seingat saya dan yang paling terkesan kala itu adalah kentalnya hafalan di berbagai mata pelajaran yang nyaris menyiksa, dan kajian kitab dari berbagai wacana pengetahuan agama dengan teknik memberi syarh menggunakan huruf Pegon alias makna gandhul dengan bahasa Jawa. Continue reading “Santri”
Berpuisi secara Filosofis atau Berfilsafat secara Puitis
Misbahus Surur *
Lampung Post, 29 Sep 2013
FILSAFAT sering menyusup ke dalam puisi. Karena ungkapan-ungkapan dalam puisi kerap mulanya dilatari oleh pikiran dan kegamangan yang jamak direnungkan-jalani dalam aktivitas (ber)filsafat. Continue reading “Berpuisi secara Filosofis atau Berfilsafat secara Puitis”
Berkebudayaan Melawan ala Nurani
(Semacam catatan pendamping untuk buku terbaru Nurani Soyomukti)
Misbahus Surur *
“Kita kalah, Ma. Kita telah melawan, Nak, Nyo,
sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”
(Pramudya Ananta Toer via Ontosoroh, di penghujung Bumi Manusia)
Seorang yang mendapati ”keinsyafan bathin”-nya sebagai hayawanun natiq kadang memang bermula dari proses panjang dialektika dirinya dengan –untuk meminjam bahasa yang kerap muncul dari mulut penulis asli Trenggalek, yang kumpulan esainya segera akan kita baca ini-, berbagai ”kontradiksi” alam juga realitas sosial di sekitarnya. Continue reading “Berkebudayaan Melawan ala Nurani”