Muhammad Harya Ramdhoni
lampungpost.com
NAMAKU Sekeghumong. Dapunta Beliau Sekeghumong. Begitulah pujangga dan rakyat jelata menyebut namaku dengan takzim. Angin kering musim kemarau di Perbukitan Bedudu ini akan menceritakan kepadamu segala hal tentang diriku. Angin kering musim kemarau yang berkesiut di perbukitan ini, di mana jasadku kini ditanam, akan meriwayatkan kepadamu tentang segala kisah suka dan duka yang kualami sepanjang hidupku. Continue reading “Riwayat yang Dituturkan oleh Hembusan Angin”