Kisah Mimpi Anak-anak dalam Ingin Bertemu Peri

Musa Ismail *
Riau Pos, 6 Jan 2013

Ulam Kata

Sastra merupakan seni tanpa batas. Semua cakupannya mampu melampaui segala aspek kehidupan, baik ditinjau dari unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsiknya. Karena itu, tak berlebihan jika saya mengatakan bahwa sastra ibarat induk seni. Tak salah juga kalau Taufik Ikram Jamil menegaskan bahwa sastra merupakan rajawali seni. Melalui sastra, semua orang bisa mengeksplorasi kehidupan yang mampu mengungkapkan etika, logika dan estetika. Eksplorasi ini juga tak terbatas, termasuk di dunia anak-anak. Continue reading “Kisah Mimpi Anak-anak dalam Ingin Bertemu Peri”

Hari Puisi Indonesia, Mengenang Binatang Jalang

Musa Ismail *
Riau Pos, 4 Agu 2013

PADA suatu ketika, Chairil Anwar pernah berkata kepada isterinya, mengenai cita-citanya. ‘’Gajah, kalau umurku panjang aku akan jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,’’ katanya. (Panggilan kesayangan terhadap isterinya (Hapsah Wiriaredja) adalah Gajah karena badannya gemuk).
‘’Ah, kalau umurmu panjang, kamu bakal masuk penjara,’’ gurau isterinya. Kemudian, Chairil melanjutkan lagi. Continue reading “Hari Puisi Indonesia, Mengenang Binatang Jalang”

Pembelajaran (Bahasa) Sastra dalam Kurikulum 2013

Musa Ismail *
riaupos.co 21 Sep 2014

Tahun Pelajaran 2014/2015, pemerintah mengambil kebijakan untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 (K13) pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA sederajat di tanah air. Kebijakan ini ditetapkan setelah melalui uji publik yang penuh pro dan kontra. Apapun pro dan kontra itu, kehadiran K13 “yang saya sebut sebagai Kurikulum Cinta” memberikan corak tersendiri pada wajah pendidikan di negara kita. Yang jelas, kurikulum ini bertujuan mengubah pola dan muatan materi pembelajaran di kelas-kelas kita. Salah satu pola dan materi pembelajaran itu adalah muatan sastra yang terangkum dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Continue reading “Pembelajaran (Bahasa) Sastra dalam Kurikulum 2013”

Komedi Sindiran ’’Hantu-hantu’’ Hang Kafrawi

Musa Ismail
Riau Pos, 7 Okt 2012

SECARA leskikal, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘’hantu’’ diartikan sebagai roh jahat yang dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu (2005:387). Ketika disebutkan kata ‘’hantu’’, tentu saja mencuat suasana mistis, menakutkan, atau mengerikan. Karena merupakan roh jahat, hantu bersifat mengganggu atau ‘menggoda’ manusia untuk berbuat sesuatu yang jahat. Continue reading “Komedi Sindiran ’’Hantu-hantu’’ Hang Kafrawi”

MENGENANG WS RENDRA, Penghayatan Cinta Rendra kepada Allah

Musa Ismail *
riaupos.co

SIAPA yang tidak mengenali Rendra? Beliau bernama Willybrordus Surendra Bhawana Rendra Brotoatmojo. Sastrawan besar yang biasa disapa W.S. Rendra itu lahir di Kampung Jayengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 7 November 1935, pukul 17.05 WIB. Ayahnya bernama Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmojo. Ibunya, Raden Ajeng Ismadillah. Pendidikan SMA Rendra di kampung kelahirannya. Willy—begitu sapaan akrabnya—masuk Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, UGM, dan meraih gelar Sarjana Muda (B.A). Pada 1964 hingga Agustus 1967, Rendra berada di Amerika Serikat. Di sana, ia belajar di American Academy of Dramatic Arts. Continue reading “MENGENANG WS RENDRA, Penghayatan Cinta Rendra kepada Allah”

Bahasa »