Pranita Dewi
http://www.balipost.co.id/
Warna malam begitu kelam. Sungguh sangat kusam. Seakan malam tahu suasana hatiku yang muram. Tak kudengar nyanyian cicak yang biasanya suka bersenandung di dinding-dinding kamarku, menunggu terbitnya fajar. Entah apa yang terjadi malam ini. Mungkin Tuhan tidak adil padaku? Betapa tidak? Sekejap pun mataku tak mampu terpejam. Pikiranku berputar-putar memasuki labirin kenangan demi kenangan. Tak satu pun kutemui jalan keluar yang mampu membebaskan aku dari kenangan. Continue reading “Titisan Senja”