Putu Satria Kusuma
http://www.balipost.co.id/
Dalam siluet pagi yang indah, di Hari Raya Penampahan Galungan itu, seorang wanita berdiri di depan pintu, melepaskan senyum. Men Bukit gugup membalasnya. Lalu tangan wanita yang sangat dikenalnya menyodorkan sepiring lawar. Men Bukit ragu. Dulu membawakan makanan atau ngejot kepada tetangga dan saudara pada hari raya merupakan peristiwa yang penting untuk menegaskan tali kekeluargaan. Continue reading “Surat dari Betara”