Hari Buruk bagi Puisi

Riadi Ngasiran
nu.or.id

Aku tidak bisa menulis puisi lagi, kata Subagio Sastrowardoyo. Dalam puisi yang termuat kumpulan puisi penuh pesona, Simphoni, penyair terusik hatinya ketika menyaksikan fakta “sejak di Nazi Jerman berjuta Yahudi dilempar ke kamar-kamar gas sehingga lemas mati”. Empati penyair hadir dalam sederet fakta historis lainnya: apartheid di Afrika Selatan, perdamaian yang tak kunjung datang di jalur Gaza, sejak serdadu-serdadu Israel mematahkan lengan anak-anak Palestina. Continue reading “Hari Buruk bagi Puisi”

Membaca Rupa

Riadi Ngasiran
http://www.jawapos.com/

Keindahan hanyalah derivasi dari kebenaran; sesuatu yang benar pastilah indah. Tetapi, sesuatu yang indah belum tentu benar. Thomas Aquinas

Ruang-ruang pameran adalah perhelatan kreativitas untuk menyampaikan pesan-pesan. Seniman menghadirkan pertanggungjawabannya kepada publik dan publik berkesempatan menimbang, memberikan penafsiran, atau mungkin mempergulatkan pengalaman personal dalam menghayati karya tersebut. Kedalaman atau kedangkalan sebuah interpretasi segera tampak dari seberapa jauh seseorang mempunyai pengalaman membaca sekaligus mengasah wawasan. Continue reading “Membaca Rupa”

Etos Kreatif, Ziarah Diri

Riadi Ngasiran
http://www.jawapos.co.id/

SAAT ini, di sini, adalah rupa… Karya seniku sebuah cerminan dari pengetahuan intelektual dan pengetauan empiris yang sangat intuitif dan selalu mengalir.”

Demikianlah kredo seni rupa Herman ”Beng” Handoko atau Herman Beng, mengantarkan pameran tunggalnya bertajuk To be Myself, yang berlangsung sejak 6 Mei lalu di Museum of Mind (MoM) -sebuah ruangan di bekas gedung Museum Mpu Tantular, Surabaya. Continue reading “Etos Kreatif, Ziarah Diri”

Bahasa »