KOMUNITAS SASTRA DI SEKELILING KITA *

Robin Al Kautsar
—Jurnal Jombangana

Mengkonsumsi dan memproduksi teks sastra pada hakekatnya urusan pribadi. Tetapi karena manusia adalah mahluk sosial maka tidak ada salahnya konsumen maupun podusen sastra berhimpun dalam sebuah komunitas, sepanjang dapat memperkaya individu-individu pendukungnya. Bukan saja di dalam komunitas kita dapat berbagi materi sastra yang dimiliki masing-masing, di sini kita juga dapat belajar menghormati pendapat orang lain, keyakinan orang lain, termasuk belajar berani tampil beda, berani berkonfrontasi dengan pemikiran orang lain. Continue reading “KOMUNITAS SASTRA DI SEKELILING KITA *”

SSSSST, ADA PEMBUNUH CINTA DI ISTANA!

Robin Al Kautsar

?Ji, di dalam cerita peperangan dan penderitaan yang paling kejam sekalipun, di sana ada kisah cintanya. Sedangkan drama kehidupanmu begitu hambar.?
(PDN, hal 143)

?Pembunuh di Istana Negara? karya Dhian Hari M.D. Atmaja pada dasarnya mencoba mengangkat tema politik. Suatu tema yang cukup jarang diangkat akhir-akhir ini, di mana tema seks begitu mendominasi. Oleh karena itu tema ini mengingatkan saya bahwa sebagian sastrawan kita dulu begitu berpretensi melukisan kecenderungan-kecenderungan utama masyarakat yang berpusat pada negara seperti “Grota Azura” karya Sutan Takdir Alisyahbana atau bahkan pada “Nyali” karya Putu Wijaya. Kebetulan kedua karya tersebut tidak begitu disambut secara luas. Mungkinkah karenanya tema politik akhirnya dihindari oleh banyak pengarang? Continue reading “SSSSST, ADA PEMBUNUH CINTA DI ISTANA!”