Saiful Amin Ghofur*
http://www.jawapos.co.id/
BILA kita membuka lembaran sejarah, segera akan ditemukan sederet catatan buram tentang eksistensi perempuan. Setumpuk atribut yang bernada negatif disematkan pada perempuan: dianggap makhluk pelengkap, manusia kelas dua, memiliki akal pikiran setengah dari rasio laki-laki, dan sebagainya. Bahkan, acap kali hak, kewajiban, serta keberadaannya bergantung sepenuhnya dan ditentukan oleh laki-laki. Hal ini sekaligus menjadi indikasi bahwa penindasan dan kekerasan terhadap perempuan sudah terjadi sejak berabad-abad silam dan terus berlangsung dalam beragam bentuknya hingga sekarang. Continue reading “Membumikan Gerakan Adil Gender”