Wan Anwar
kulitnya coklat lamekongga
matanya teduh pantai kolaka
tatapnya gerhana bulan
bahasanya selatan tenggara
pabila aku berlabuh di dermaga kolaka.
(Wondulako, Lamekongga) Continue reading “Pengembara Kata, Selatan Tenggara”
Wan Anwar
kulitnya coklat lamekongga
matanya teduh pantai kolaka
tatapnya gerhana bulan
bahasanya selatan tenggara
pabila aku berlabuh di dermaga kolaka.
(Wondulako, Lamekongga) Continue reading “Pengembara Kata, Selatan Tenggara”
Wan Anwar **
Perkenalan saya dengan hal ihwal Kendari masih amat terbatas. Dua kali menginjakkan kaki di Kendari (dan Raha) jelas tidak cukup untuk mengenal dan apalagi memahami Kendari (manusia, masyarakat, alam, sejarah, dan kebudayaannya). Meski demikian beberapa kenangan melekat dalam ingatan. Itu cukuplah membuat Kendari menjadi suatu tempat khusus dalam diri saya. Kenangan itu sebagian bersifat pribadi, sebagian lagi menyangkut kemasyarakatan dan kebudayaan. Continue reading “KENDARI DAN NEGOISASI DIRI *”