Winarta Adisubrata *
sinarharapan.co.id
Menukil kembali karya Raden Ngabehi Ranggawarsita (1802-1873 Masehi) pada awal abad 21 sekarang ini mungkin menimbulkan anggapan pada sementara kalangan sebagai “tidak relevan”. Apalagi jika diingat bahasa yang digunakan pujangga penutup Keraton Surakarta itu bahasa Jawa, yang mungkin sekarang sudah punah.
Walaupun pada zaman Ranggawarsita penggunaannya sudah disebut sebagai bahasa “Jawa modern” yang hingga kini masih difahami para pengguna bahasa “mungkin sebagai bahasa tulis”, nyaris tidak digunakan lagi oleh para pendukung bahasa dan budaya ini. Continue reading “Inikah “Zaman Edan”-nya Ranggawarsita?”