Goenawan Mohamad Continue reading “MISHIMA”
Nasionalisme Pasca-Mishima
Sunlie Thomas Alexander *
Lampung Post, 23 Mei 2010
SUATU pagi di tahun 1970, sastrawan Jepang Yukio Mishima bersama sejumlah anak buahnya yang terlatih secara militer menyerbu markas Kementerian Pertahanan di Tokyo. Usai berpidato tentang Jepang yang kehilangan keagungan klasik, di hadapan perwira tinggi yang disanderanya, penulis novel Senandung Ombak dan Kuil Kencana itu pun menjalankan seppuku. Seorang pengikutnya yang disebut khaisakunin kemudian memenggal kepalanya. Continue reading “Nasionalisme Pasca-Mishima”
Yukio Mishima (1925-1970)
Yukio Mishima: Mengekalkan Waktu di Malam Terakhir
(Catatan dari Pementasan Teater Selembayung)
Marhalim Zaini
riaupos.com
“….sebuah mawar akan tetap sebuah mawar juga,
delapan puluh tahun yang akan datang.” (Yukio Mishima)
Dua titik cahaya api yang menyulut ujung dua batang rokok itulah yang memulai sebuah peristiwa teater di malam itu. Continue reading “Yukio Mishima: Mengekalkan Waktu di Malam Terakhir”
MALAM TERAKHIR (Sotoba Komachi)
Karya : Yukio Mishima
Diterjemahkan : Toto Sudarto Bachtiar Continue reading “MALAM TERAKHIR (Sotoba Komachi)”