http://sastrakarta.multiply.com/
KEPADA PEREMPUAN YANG MEMUJA KELAMIN TROJAN HORSE
Kepada Bin
di layar monitor laptop
perempuan memuja kelamin trojan horse
:dildo emas yang
mengantarkan ke lenguh orgasme paling puncak
hingga pelangi yang menikam inti talaga
serupa sepenggal kisah asmara surgawi
di mana beribu tahun silam
adam-eva meliarkan birahi anjing jalanan
perempuan berkeriap rambutnya
dengan kelamin seperti retakan yoni berdarah
menerbangkan kerudung warisan ibunya
dititipkan pada angin timur
buat alas kaki setiap lelaki yang
masih memberhalakan cinta
seperti durga, perempuan menyeringai
menjadi ratu virus dari negeri kegelapan
membinasakan setiap file cinta
sebelum laptop mati tiba-tiba
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 25062008
KEPADA PEREMPUAN YANG KEHILANGAN JALAN PULANG
Kepada Diana
belum sampai di puntung
perempuan tinggalkan sisa rokok di asbak
berbekas lipstick pink di ujung filter
dan sisakan birahi di ruang tamu
menyumbat perut lelaki dengan lempengan batu
kepada siapa sisa cintanya bakal dialamatkan?
bila perempuan serupa perambah hutan
dengan mata buta dan tanpa hati
sebagai tongkat di tangan
lelaki masih setia menunggu
di ruang tamu berpintu tak terkunci
tapi perempuan kehilangan jalan pulang
tersesat di sarang srigala
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 27062008
KEPADA PEREMPUAN YANG MENGIRIM SMS
Kepada Esnuka
hari ini perempuan mengirim sms
terbaca jelas di layar ponsel
: “aku tengah membawa anak-anak
dari ruang kelas yang kian pengap
dengan angka dan kata-kata
di ruang terbuka, anak-anak
tak ubah sekelompok burung liar
terlepas dari penjara bambu gading
seperti malaikat-malaikat kecil
anak-anak belajar rahasia hidup
lewat kurva langit dan lingkar matahari!”
lain hari perempuan tidak mengirim sms
selain berita yang diposkan lewat angin
: “anak-anak tidak kembali ke kelas
kata mereka: kelas hanya ruang praktikum
para guru mencetak robot-robot!”
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 29062008
KEPADA PEREMPUAN YANG MENGIDUNG SINOM
Kepada Ani
dari lipatan kusut malam
perempuan mengidung sinom
suaranya mengingatkan s?orang ibu
yang meninabobokan lelaki kecil
di bawah susu seranum apel hati
siapakah perempuan yang
serasa tengah bentangkan layar perahu?
hingga lelaki kecil menjadi jabang tetuka
berjiwa senopati, raja 1001 matahari
perkasa arungi lautan di mabukan tofan
jangan berhenti mengidung, perempuan!
fajar masih jauh dari rengkuhan
lelaki kecil masih haus dari buaian
sejak ibunya meninggal sebelum dewasa
apakah cinta bakal berulang diraihnya?
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 02072008
KEPADA PEREMPUAN YANG ANGIN TAK BERALAMAT
Kepada Marry
pintu masih terbuka
bagimu perempuan yang
pernah merawat ruang kerja
penuh serakan buku-buku tua
dan komputer berselimutkan debu
sebagaimana hari-hari terlewati
pagi tanpa secangkir kopi yang
kau hidangkan di ruang kerja
sesudah lelaki terbangun dari kusut mimpi
semasai ranjang berseprei tak tercuci
kemana lelaki harus mencari?
bila kau angin tak beralamat
tanpa meninggalkan jejak
selain sesayat silet
tepat di ulu hati
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 05072008
KEPADA PEREMPUAN YANG MELATA SEPERTI ULAR
lantaran malam mengulkaskan udara
perempuan yang melata seperti ular
: melahap anak burung
terlelap di sarang
saat subuh mengingatkan jalan pulang
perempuan yang tidak beranjak pergi
: menangisi seekor ular
dipatuk rajawali
luka hati arkian terbangun
dari peradaban birahi
hingga cinta menjadi dendam
tersimpan di ekor scorpion
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 08072008
KEPADA PEREMPUAN YANG MELARIKAN CINTA
Kepada Tanti
mengenangmu hanya mengais
kenangan indah yang
menjelma mimpi buruk
tersingsal di balik bantal
kaulah perempuan: kucing yang
melarikan cinta seperti bangkai tikus
hingga bandungku terkoyak hatinya
mengutukmu menjadi batu
bila waktu mensuakan kembali
lelaki telah menjadi anjing
merobek mulutmu dengan cakar baja
hingga dendam dikebumikan
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 12072008.
KAFE DEPAN TBY SUATU SORE
Kepada Herlinatiens
“bila perempuan menyelingkuhkan cinta
pada bayangannya di depan cermin
kepada siapa cinta lelaki dialamatkan?”
sembari mengisap sigaret lina tercenung
sebagaimana diriku yang membayangkan
kehingarbingaran negeri sodom
di mana semua lelaki tak berusuk
menyetubuhi sunyinya hingga pagi buta
“bila perempuan mengunci pintu rumah
bagi lelaki yang berhasrat pulang
bersama siapa lelaki menziarahi cinta?”
seusai melempar puntung rokok lina ngakak
sebagaimana diriku yang menertawakan
pada ampas kopi di dasar gelas
tidak ubah limbah birahi yang
segera menenggelamkan bumi purbani
Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 01082008.