Suryatati Terima Penghargaan Bahasa

Jadikan Bahasa Melayu Bahasa Internasional

Parlyn Manungkalit
http://www.sinarharapan.co.id/

Tanjungpinang-Berabad lamanya, bahasa Melayu menjadi lingua franca di berbagai belahan dunia, khususnya di Nusantara. Kini, sebagai bahasa utama beragam suku bangsa, pemeliharaan dan pemurniannya dilakukan sungguh-sungguh di wilayah Kerajaan Melayu Riau. Terakhir, berpusat di Pulau Penyengat?kini Provinsi Kepulauan Riau.

Raja Ali Haji adalah tokoh sentral yang mengupayakan pembakuan bahasa Melayu sehingga bahasa itu tidak menjadi bahasa pasar atau rendah. Beliau menyusun risalah Buntan al Katibin (1850) dan Kitab Pengetahuan Bahasa (1858). Sebelumnya, ia menggubah Gurindam Dua Belas (1847) yang sampai saat ini masih dikenal, dibaca, dan dipelajari, baik di dalam maupun luar negeri.

Demikian diungkapkan Wali Kota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan saat menjawab pertanyaan seorang peserta kongres, saat menyampaikan makalah ?Revitalisasi Sastra Melayu Kepulauan Riau sebagai Upaya Pemeliharaan Kebudayaan Lokal?, dalam Kongres IX Bahasa Indonesia di Hotel Bumi Karsa, Jakarta, Kamis (30/10) lalu.

Ia menegaskan bahasa Melayu, yang telah menyebar ke berbagai negara di dunia, menjadi bahasa perjuangan bangsa Indonesia. Bahasa ini berubah nama menjadi bahasa Indonesia sejalan dengan Sumpah Pemuda tahun 1928. Bahasa Melayu kini tumbuh dan berkembang di berbagai negara. ?Karenanya, patut diperjuangkan menjadi bahasa internasional di Perserikatan Bangsa-bangsa,? ujarnya, seperti disampaikan Kabag Humas Setda Kota Tanjungpinang Abdul Kadir Ibrahim MT pada SH di Tanjungpinang, Minggu (2/11).

Menurutnya, ketika Wali Kota Tanjungpinang menyampaikan makalah, ia mendapat sambutan luas dari ratusan tokoh bahasa dan sastra, praktisi pendidikan, serta aktivis budaya se-Indonesia dan dari luar negeri. Selama ini, pengembangan budaya dan sastra Melayu di Tanjungpinang yang bergelar Kota Gurindam Negeri Pantun.

Atas upaya pengembangan budaya, bahasa, dan sastra, dari tahun 2002 sampai 2008, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional menganugerahkan penghargaan Pelestari Bahasa dan Sastra Daerah kepada Suryatati. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Bambang Sudibyo saat pembukaan Kongres IX Bahasa Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10) lalu.

Sebelumnya, Suryatati sudah menerima penghargaan kebudayaan dari Badan Kerja Sama Kesenian Indonesia (BKKI) Yogyakarta di Ndalem Joyokusuman Keraton Yogyakarta, Sabtu (25/10).

Kagum
Dua pemakalah yang tampil bersama wali kota, Melani Budianta dari Universitas Indonesia dengan Chairil Effendy dari Universitas Tanjungpura, secara terus terang mengaku mengagumi pelestarian budaya, bahasa, dan sastra yang berjalan di Tanjungpinang. Sementara tokoh bahasa dan sastra Universitas Udayana-Bali Prof Dr I Nyoman Wedakusuma mengaku, baru kenal dua pemimpin berlandaskan sastra.

?Di Melayu ada Ibu Wali Kota Suryatati A Manan yang telah mengangkat harkat bahasa dan sastra, bahkan melahirkan karya sastra yang telah saya baca. Di Bali ada pemimpin Perang Puputan Badung tahun 1906 yang karya-karya sastranya telah saya terjemahkan,? ujar I Nyoman.

Suryatati menandaskan perlunya upaya serta dukungan bersama yang lebih luas guna mewujudkan bahasa Melayu menjadi bahasa internasional atau bahasa PBB. Ia berpendapat setiap negara mesti memahami bahasa Melayu dan menjadikannya sebagai bahasa ibu dengan dialek negara masing-masing. Misalnya, di Indonesia, selain Kepulauan Riau, dialek yang digunakan adalah dialek bahasa Indonesia. ?Intinya adalah bahasa Melayu,? tuturnya.

Pada malam kesenian Kongres IX Bahasa Indonesia, Rabu (29/10), Cik Puan dari Tanah Melayu Hj Suryatati A Manan pun mendapat kehormatan membacakan puisi karyanya dan berpantun di hadapan sekitar 1.150 peserta kongres dari dalam dan luar negeri. Pantun yang disampaikan berkaitan dengan kepala pusat bahasa Dr Dendy Sugono dan kongres bahasa. Puisinya yang berjudul ?Melayukah Aku? mendapat sambutan cukup meriah. Dr H Dendy Sugono langsung menyerahkan karangan bunga kepada Tatik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *