http://oase.kompas.com/
DEJA VU
rasa manis pahitnya
pengalaman
bercumbu dalam konflik
kepentingan
seperti senyum deja vu
merayumu?
Amsterdam, 10/05/2009
Refleksi Sejarahmu
puluhan tahun yang lalu
di radio pemimpin besar berpidato
tolak bantuan asing yang menjajah!
begitu kenyataan jaman dulu
sipatnya tegas dan tekadnya keras
anti nekolim dan makelarnya
di masa itu rakyat memuja kemandirian
gotongroyong membangun kekuatan
mana lagi sekarang sisa kesadaran?
keberhasilan minjam hutang dibanggakan
upah buruh dan jaminan sosial diminimalkan
yang kaya makin genit memamerkan harta
yang miskin boleh sirik tapi jangan ngamuk?
oya?!
puluhan tahun tertindas sepatu lars
sepanjang jalan kenangan berdarah
siapa mampu nolak refleksi sejarah?
Amsterdam, 06/05/2009
Sajak Kowloon Park
baca sajak di kowloon park
syair buruh migran teriak
ayo bela persamaan hak
merantau jauh derita kaum buruh
primadona devisa indonesia
di kampungnya diperas calo ganas
negara bisanya nikmati uang pajak
buruh migran tetap termajinalkan
dicari pemimpin rakyat yang peduli
berani bela bangsanya dan mandiri
demi keadilan buat buruh migran
solidaritas atas nama kemanusiaan
Amsterdam, 23 Mei 2009
ps: sajak ini buat buruh migran indonesia di seluruh dunia. tetap smangat!
Sajak Buat Diunk
jaman taon jebot tujuhpuluhan
dalam mimpinya tinejer ngejeger
musiknya nge-rock en roll beybeh!
gayanya ngehippie banget deh
hidup ini patut dinikmati
dalam tanda kutip emosi
siapa dia generasi bunga?
terbaca dari sajak dan emosinya
nyanyian rindunya anak jalanan
perdamaian dan keadilan buat semuanya
dalam syair puisi yang berlawan?
Amasterdam, 03/05/2005
Puisi Dua
dualisme dalam demokrasimu
musuh kemarin teman sejalan
kemana kawan hilang muka?
kapan janji pemilu dibuktikan
lupa memori pahitnya kenyataan?
sampah kampanye berserakan
maling curang tikus berpesta
tanya setan nyari jawaban?
bangsa miskin tanahnya kaya
dikuras demi pensiun pemodal
bangsa miskin koruptornya kayorayo bah!
tragedi kemanusiaan tanpa batasan
anak-anak lapar keliaran di jalanan
terpaku kita pada facebookmu?
Amsterdam, 03/05/2009
Di balik Wajah Politik
Ketika hujan adalah banjir
Uang sebagai alat berkuasa
Manusia mau jadi budaknya
Materi dibalut madunya duka
Katalepsi tesis orang termajinalkan
Tak ada yang tau kemana angin merayu
Membebek swara dari atas
Terjebak keajaiban tukang sulap
Merindu sajak yang berlawan
Dibakar dendam sejarah berpolitik
Pertarungan siasat dan sejuta intrik
Mengubah janji wajah munafik
Di batas senja merah menyala
Sisa kopi dan sebaris puisi
Bisikan dari akar rumput liar
Kataklisme menebar bau persaingan
Berdoalah agar tak terjadi frustasi
Siapa mampu bermimpi revolusi?
Amsterdam, 11/04/2009
Libas Phobias!
golput itu katanya partaiphobia
gayanya suka banget berpolitik
kayak cinta campur benci politik
bukan demokrasi tanpa diawasi
mestinya ide bertarung di gelanggang
supaya perubahan terjadi lagi
jangan apatis mandang masa depan
belajar bersaing di jalan yang benar
berani memilih suatu keyakinan
masa depan itu harus diperjuangkan
proses demokrasi tetap berjalan
walau pun berbeda kita sodara
sebangsa sebahasa setanah air
dalam semangat syair
: yang berlawan!
Amsterdam, 6 april 2009
Puisi di antara Dua Benua
di sini
tanah seberang lautan ide
demi langit merah menyala, api
membakar pahitnya duka
kami punya sejarah terluka
luka dibawanya ke muara, cinta
tanah air mata air kehidupan
mengembara di dunia maya, terbang
bersama debu dan mimpi-mimpinya
nyanyian jejak puisinya?
meminimalis ilusinya
tanah air mata air cintanya!
Amsterdam, 2005
BUNGA
selamat datang di dunia maya
cintamu habis dirayu waktu
demi musiknya dewi malam
lagu kenangan anak jalanan
sajak dimimpi pemuja cinta
wanginya kopi koalisi air api
bisikan daun dibelai rindu
musim semi bunga bernapsu
Amsterdam, 02/04/2009
Jangan Sampai Otakmu Tercuci
ketika otakmu asik dicuci
cintamu hanya pada ayat suci
demi sorga bidadari menanti
lupa indonesia tanah airmu?
biarkan segala warna dan ideologi
jangan kau paksa munafik lagi
budaya kita adalah nusantara
dari sabang sampai merauke
kemana tujuan kemerdekaan?
itulah yang mestinya dikerjakan
bukan cuma ngitung pahala dan dosa
persatuan bangsa penting adanya
ayo jangan mau tercuci otakmu
belajar bicara dari hati nurani
siapa yang punya urat malu
pasti tau arti cuci otakmu
Amsterdam, 27/03/2009
Jakarta Kita
kampungnya urbanisasi
tanah air semua perantau
harapan pendatang berkilauan
terjebak cinta macet di jalanan
terasing ide kemanusiaan
dirayu jilatan anak setan
jakarta itu biang kerok
pabriknya kasak kusuk busuk
langganan banjir isu
jual pahala beli dosa
bikin orang napsu berkuasa
jakarta panggungnya sandiwara
rakyat tertipu mimpinya penguasa
Amsterdam, 23/03/2009
makasih atas dimuatnya puisi2 saya. salam dari amsterdam, heri latief.
Puisi – puisi ini mempunyai semangat perjuangan,jika kita membaca puisi – puisi ini kita merasakan indahnya permainan kata kata Indonesia di dalam cara pengungkapan si penulis.
Cara penungkapannya megingatkan aku kepada puisi puisi dari Chairil Anwar dan W.S.Rendra. Indah,mempunyai makna yang sangat dalam.