http://www.lampungpost.com/
Ikan dalam Kolam
Di permukaan kolam, ikan mengecipakkan kegelisahan
Hasratnya meraih bulan jauh dari rengkuhan
Di dalam kolam, ikan meluncurkan kehidupan kecilnya
Seperti anak panah yang melesat tanpa arah
Di dasar kolam, ikan menidurkan keputusasaan
Berbantal bayangan bulan yang pupus di pagi hari
Cilacap, 05022009
Pelajaran I
Tofan berpusar seperti naga api
Mengajarkan pada Bima
Lelaki kecil yang
Bakal menyelam ke dalam lautan rahasia
Di mana Ruci, protret diri
Tersingsal di lipatan hati
Cilacap, 01052009
Pelajaran II
Lelaki kecil menerobos badai
Bersenjata tombak warisan moyangnya
Mencuri putri pembayun yang
Terpasung di balik tembok baja
Di mana setiap pintu dijaga prajurit pilihan
Bertopeng dengan mata api
Lelaki kecil pantang pulang
Demi cinta, kematian telah dipertaruhkan
Cilacap, 01052009
Pelajaran III
Seperti kekupu terperangkap di dalam ruang
Berpintu-jendela terkunci
Aku adalah lelaki bodoh yang
Menghabiskan usia dengan pemberontakan tersia
Aku adalah cicak yang terjebak
Ke dalam gelas berampas kopi
Memertaruhkan maut demi kenikmatan sekejap
Lantas kebodohan macam apa lagi ini?
Berakhir aku seperti kau
Lelaki pengembara yang tak mengenal peta
Hingga buta jalan pulang
Selain kebodohan sebagai guru pilihan
Cilacap. 07052009
*) Lahir di Sleman, 29 Januari 1964. Pernah kuliah sebentar di Fak. Filsafat UGM Yogyakarta. Menulis dalam tiga bahasa. Karya-karya sastra dan esai seni-budayanya dipublikasikan di berbagai media massa dan tergabung dalam beberapa antologi kolektif. Sekarang tinggal di Cilacap Utara, Jawa Tengah.