Puisi-Puisi Muhammad Zuriat Fadil

MIMPI MASA LALU

Pada mimpiku tadi,
aku bertemu
dengan orang-orang dari
masa lalu
saat terbangun kusadari
ternyata masa lalu
itu mimpi
dan mimpi itu
masa lalu

maka
kuputuskan
dengarkan
suara panggilan
dan bertanya

mungkinkah dirimu
hanya seonggok daging dan
belulang
yang berenang
mengikuti aliran
sungai waktu?
lalu
di manakah muaramu?

Pada
samudera keabadian
pada
muara kekinian,
sesungguhnya
kekinianmu segera berlalu
tanpa kau sadari tanpa tahu

tubuhmu adalah hari
yang selalu berganti
dari subuh ke senja
dari senin ke minggu
terus berlalu

namun
tiapa-tiap anakpun tau
bahwa setiap hari
memang seperti itu
seolah tetap
namun gerak
seolah ganti
tapi abadi

hidup itu
masa kini
yang selalu berganti
tuhan hidup
pada masa kini yang tetap

maka
muarakan sungaimu
padanya
yang tak pernah berlalu
dan tak pernah
meninggalkanmu

ceburlah pada
samudera keabadian
samudera cinta sejati,
samudera kekinian
yang abadi

(15 September 2009, saat terbangun dari sebuah mimpi)

BATARA KALA

adakalanya sang kala
menancapkan taringnya
pada tubuhku
mengoyak
mencabik
daging sisa masa lalu

namun pertolongan selalu
datang dari Sang Wishnu
dengan cakranya

taring Batara Kala
adalah kutukan masa lalu
sedang
cakra wishnu
adalah lingkaran Keabadian
cahaya keillahian

RINDU

Tenggelam dalam samudera cinta sejati
Gairah berahi hanyalah buih
Onggok tubuh adalah batang sungai
Merindu pada muara muasal illahi

Leave a Reply

Bahasa ยป