http://oase.kompas.com/
KEMBANG PERBATASAN
kekasih,
masihkah aku tertanam
dan kau rawat di kebun jiwamu?
akulah puisi,
yang berasal dari tapal batas
tumbuh di antara pegunungan impian
dan lembah kenyataan
DEBAR DENYAR
sekuntum puisi yang kuberikan dulu
masihkah segar di taman rindumu?
NGEBUT
wuss?.wess?wiss
sejarah melaju dengan kencangnya
kami yang mencoba berjalan agak ke tengah
lagi-lagi tertabrak dan terpental
lagi-lagi menciumi geragal
lalu kapankah jalanan ini diperlebar?
wueisss?..
RUMAH SAJAK
ini rumah beralas sunyi
berdinding mimpi
beratap pelangi
di sini
di tiap detak masa kucumbui kekasihku:
gelinjang desah resah kata-kata menggoda
kusetubuhi ribuan sosok pantun dan syair
beranak pinak
mengalirlah wajah-wajah ranum
sajak-sajak berkecipak
ISTIRAH 1
taburkan puisi-puisi
segar ranum
aneka rupa
beragam rasa
rebahkan indah
gelarkan pasrah
biar menyatu
damai dalam tidur panjangku
PUISIMU PENJAGAMU
penyair cahaya
puisimu setia melulur tiap jengkal langkah
tampakkan sosokmu di tiap penjuru
seperkasa rindu
bahkan saat kau telah diringkas sang waktu
puisimu setia di pusara dan seluruh jejakmu
memelihara nafas dan semangatmu
di pagelaran sejarah
menjagamu,
dari amuk gerus segala debu
DINDING 1
senja yang parau
bersama ombak ganas lautan
dengan menunggang lari lembab angin
pulang,
bersarang ke dalam biru matamu
dan aku tertinggal di lanskap pasir
yang memelukku ringkih
KILAS PUTIH
ada riak gelombang mungil
melumur senyummu: tubuh putihmu
dan rerumputan belumlah sadar benar
apakah ini sudah pagi
di belakangmu matahari baru bangkit dari mimpinya
menapak pada ranting daun
meraba pada senyap pohon
bercerita tentang labirin waktu
menelusup pada kilas cahayamu
adalah mengurai riwayat panjang
tentang silsilah mimpi
Tentang Penyair:
*) Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 9 Agustus 1969. Alumnus Fakultas Ekonomi Akuntansi UGM Yogyakarta, sekarang bekerja di Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan, Jakarta. Hobi musik & sastra. Pernah menjadi drummer Douane Band di Balikpapan, Kalimantan Timur. Beberapa tulisannya dimuat di Tribun Kaltim, Republika, Jurnal Nasional, Sinar Harapan, Seputar Indonesia, Majalah GONG, Majalah STORY, Jurnal The Sandour, Bulletin Littera, Bulletin Cangkir, Tabloid Apakabar(Hongkong), dll. Juga menulis puisi dalam bahasa jawa (geguritan) dimuat di majalah Damarjati, Panjebar Semangat, Jayabaya. Puisinya ada dalam antologi bersama: Kemayaan dan Kenyataan (Fordisastra, 2007), Pedas Lada Pasir Kuarsa (TSI II, 2009), Kakilangit Kesumba (Purworejo, 2009), Antologi Musibah Gempa Padang (Malaysia, 2009). Buku antologi puisi tunggalnya: Kepak Sayap Jiwa (2006), Penyadaran (2006), Sukma Silam(2007). Sekarang aktif di kegiatan sastra Reboan di Bulungan, Jakarta Selatan.
blog: www.budhisetyawan.wordpress.com.
email: budhisetya69@yahoo.com