Puisi-Puisi Alfatihatus Sholihatunnisa

Kisahku Dimulai dari Namamu

Kisahku dimulai dari namamu
Tentang usia yang tak lagi merekam malam
Tentang gerimis yang tak lagi menangis

Selalu jadi semacam rindu yang rapuh
Ketika tak kutemukan kau di tepian hari
Menghilang di balik mesjid
Lalu aku akan menunggumu di aruh waktu yang lain
Mengingatmu lewat angin

Aku tak pernah tahu akan waktu
Tapi kisahku telah dimulai darimu
Pada isyarat yang kau kirim lewat embun

2008

Pulang

Aku temukan kegelisahan yang lain di sisa perjalanan
Di waktu yang tinggal sepotong
Satu persatu kepingan itu semakin jauh dan hilang
Aku bahkan terlalu takut tuk sekadar memejamkan mata

Ketika pada akhirnya aku harus sampai pada tepian itu
Mungkin akan kutemukan kembali robekan-robekan kenangan
Yang tertinggal di simpangan jalan
Kali ini begitu berat melangkah pulang
Kembali pada hari-hari bisu
Di rumah tak berpintu

2008

Perjalanan

Setiap bait adalah larik-larik tentang puisi
Ditulis pada ngalir air ke laut
Dinyanyikan oleh ombak
lalu dimulai cerita tentang perjalanan

ketika matahari mulai terbenam
burung-burung pulang
cahaya adalah mercusuar
maka tak ada perjalanan yang sesaat
selalu pulang pada rumah

2008

Bandung, di Bulan Juni

“selamat malam, sunyi”
Aku tertinggal waktu

Arah dan waktu
tak kan lagi sama
hanya gerimis yang kadang datang kadang pergi
apa yang kau tangisi langit?
Sedang aku tak sempat membuat airmata

2008

*) Sihir Terakhir, Antologi Puisi Penyair Perempuan ASAS, Penerbit PUstaka puJAngga, 2009.

Leave a Reply

Bahasa ยป