Putih atau Hitam
dalam putih tersirat hitam
mengarungi irama gerak serta tuturku
ia gencar mencari celah untuk menyeruak
sekadar penghias, namun menjadi terlarut
hitam merasuki putih
menyihir sorak-sorai di puncak bahagiaku
tunduk, bukan berarti mati selamanya
mungkin ya, tersadar dalam hitam di atas putih
aku bertudung dalam kegelapan mata
memanjakan hatiku dengan tangisan
kelak kan kubawa sebagai hadiah untukmu
biar putih tak selamanya ada padamu
2008
Selepas Kenangan
bersama embun kau dekap sejengkal ranting
menusuk kesedihan tanah yang mengecup basah
lantas lepas
yang begitu dekat, katamu
sementara aku hanya sebagian dari titiknya
menjadi layak bagi reruntuhan daun yang menggigil
tangan yang menengadah
mungkin hendak melahirkan gerimis
dan
aku duduk bukan merayu
hanya belajar untuk menipu
bagaimana menyembunyikan luka
Bandung, 2008
*) Sihir Terakhir, Antologi Puisi Penyair Perempuan ASAS, Penerbit PUstaka puJAngga, 2009.