http://www.suarakarya-online.com/
Jangan Macam Macam
dan karena batu-batu
dan karena memang batu
lalu cemburu jadi seteru
perang barata yudha
pada jaman batu
oleh batu-batu
bermimpi di ranjang tidurmu
dipanggung angan-angan
runtuhnya awan
langit penuh bintang
jadi milik seorang
tak boleh ada yang ikut-ikutan
siku-siku gatal ditajamkan
lirikan ditajamkan
kaki injak-injakan
di bawah meja makan
meski tangan-tangan bersalaman
kuucap selamat datang
selamat menyerahkan
atau mengikhlaskan
meski kau paksakan
jangan banyak kata
kalau tak mau
dimaknai dengan lain bahasa
* Jepara, januari 2010.
Ulat
kerlingan
apakah bermakna
:ada kemenangan
(senantiasa diragukan)
aku ingin laut, aku ingin langit
aku ingin hutan, aku ingin legit
(tempat persembunyian, hutan
jangan sekali-sekali kau nistakan)
aku tak peduli pada mata
pada lidah terus bicara
pada pikiran tajam
pada nurani menyelam
(kau bilang; tembok-tembok
tetapi jangan dipasang gembok
samudera luas, langit luas
daratan luas, kalu bilang lupa)
tak apa-apa
sebab segalanya
aku tak suka serta tertunda
termasuk surga
* Jepara, Januari 2010
Angin Yang Pasrah
angin kian mencecar tembok
tetapi lumut dan debu kian
menebal
angin yang lelah diharap patah
terjungkal ke tanah
barangkali kau akan bosan
punya lidah
hanya geraham menggeretak
barangkali kau akan bosan
punya jemari kotor
lebih baik melipat tangan
batu-batu sering disisihkan
dari jalan
tetapi ada yang kerasan
di atas bantal ranjang tidurmu
mimpi berceceran
orang-orang menyembunyikan jemari
memencet hidung
angin benar-benar lelah
telah panjang sejarah
keculasan tembok tak patah-patah
kau pun berdesahan
tetapi Tuhan telah lahir dari sana
* Jepara, Januari 2010
Ilalang
jangan paksakan angin mengumandangkan ilalang
batang-batang
yang kaku akan mudah patah
biarlah ia menemukan kekuatan
di sela bebatuan menusuki cadas
biarkan ia menemukan
angin lalulalang
menemukan kesegaran impian
rumput-rumput liar
tak mudah kau pindah
ke pot-potmu yang sempit
atau ke taman yang kau buat
dengan tangan
biarlah sebatas kupu atau kumbang
yang datang atas keindahan kembang
tetapi ilalang menemukan ketenangan
di bibir jurang
menjaga longsor tebing
jangan bakar ilalang kering
akan mudah tumbuh di cadas
runcing
* Jepara, Januari 2010
Anjangsana Angin
barangkali wajah kita jadi
kian asing
waktu seperti gasing
dicerca hari-hari dan beban jaman
tak ada sapa
saling melupa dalam jumpa
tak sengaja sia-sia
atau barangkali hanya
klakson atau lampu
menghapus cemburu
ada saja yang jadi guru
di setiap waktu
kita percaya pada ujung jari
tak perlu repot mencari
perjumpaan hilangnya kesempatan
(batu-batu kepergok
berbenturan memercikkan api)
barangkali wajah kita jadi kian asing
waktu seperti gasing
dunia menyempit dalam saku
– jangan terlalu sederhana!
* Jepara, Januari 2010