http://sastrasaya.blogspot.com/
Lukisan Senja
Buat SM
Ada yang hilang,
Dan semestinya bisa kulukiskan waktu itu
Adakah cerita, saat
Kita bersama dalam senja.
Berada di bawah tenda kafetaria
Di sekitar meja besar
Dan bangku-bangku mengitarinya
Kau duduk di sisi barat
Sedang diriku di bagian lainnya, leluasa
Mengamati wajahmu berlatar sinar matahari
Sayang, Indah matamu
Tak selesai kulukiskan.
Hanya lengkung alis dan lentik bulu mata
Yang sempat kutulis dalam sajak ini
Sebagai kalimat putus-putus
Seandainya, ada kali kedua
Kita berjumpa.
Ingin kuselesaikan lukisan wajahmu,
Tak hanya lewat pena
Tak hanya menjadi kata
Namun sebagai senja
Yang utuh di setiap mata.
Yogyakarta, 10 maret 2010
hujan di taman kota
Hujan turun diantara pohon-pohon yang telah sekian lama tumbuh, sementara air merambat perlahan diantara dahan dan batang.
Aku tertahan dibawahnya, berupaya menghindari dingin basah hujan yang turun.
Tak henti hujan membombardir pohon-pohon, selagi mereka terus mencoba bertahan, tetap tegak berdiri
Aku tak ingin berada di sini selamanya, di bawah daun yang gugur sederas air hujan yang turun. Kuyup, kini tubuhku. Kemeja dan tas di punggung telah tergenang, tinggal sisa-sisa kekhawatiran yang ada di dalamnya, takut hujan menghapus segala riwayat sajak selama ini
Hujan terus turun di taman kota. sedang aku, tertahan di bawah pohon tanpa dedaunan.
Yogya, 11 februari 2010