Pesta Kematian Hujan
Busur yang dilepas hujan
menjelma jeruji penjara
mengurungku dalam rumah
Dari balik bilik ingatan kuintip
akar rumput mulai bergairah
pepohonan mengukir tunas
Bunga-bunga kuncupkan kembang
pohon anggur memasak buah
sapi dan kambing mengolah susu
Hujan mulai menarik busurnya
serasa saya di tengah taman
bunga bermekaran pamerkan warna
Di sudut taman kupetik buah anggur
kutaruh di meja taman menemani
susu sapi segelas susu kambing segelas
Pesta kumulai
merayakan kematian hujan
25.03.2010
Biru Hitam
hari ini air mukamu keruh
hitam datang mengusir biru
sebilah cahya mengibas
menusuki wajahmu
air matamu meleleh
menyapu air mukamu
hingga biru kembali
datang berseri-seri
04.02.2010
Perseteruan Abadi
Hatimu api mengapikan darah
Api tak berasap api abadi
Hatiku tanah mendarah tanah
Tanah tak berkarat tanah surga
Kita bernafas dalam beda lubang takdir
Kobar apimu barakan percik tak suka
Dalam apimu begitu mulia kau
Dalam apimu begitu hina aku
Kita bernafas dalam beda lubang takdir
Tapi, bagiku kau tetap Namrud
Sedang aku tetaplah Ibrahim
Bagi kulitku bara apimu serasa salju
Tak akan mampu menjilati tubuhku
26.02.2010
Robot
kau robek jantungku
kau cabut pendulumnya
tanpa pompa paru-paruku hampa
kabel-kabel tubuhku sepi alir
oksigen terdampaar di sungai darah
kuotak layu batangnya
kumata padam terangnyaA
the sunrise of java, 08022010
Nyamuk
mata itu mulai mencairkan air mata
hujanpun konser di punggung genting
lalu lelah lalu luruh di selasar
jamban hatiku tergenang
menjadi rumah jentik
dalam dekapan waktu
jentik itu terus tumbuh
bersama kesiut angin
ia belajar terbang
seperti balingbaling heli
sayapnya derukan teror
di semadi telingaku
dalam dekapan waktu
jentik itu tumbuh menjadi dokter
ia lihai menyuntikkan taring
membendung sungai darahku
akupun bergumam dalam demam
membingkai namamu dalam igauan
the sunrise of java, 27012010