SUBUH
Di sana seseorang tengah tertidur
Di sana seberkas cahaya mungil
menemukan kebangkitan yang adalah dirinya
Serupa air, ia pernah melewati pohonan, batu dan lautan
Serupa manusia ia pernah menjadi semuanya
Di langit yang lain ia melenguh dan kekuningan
Di langit yang pertanyaan-pertanyaan telah mengabu
Subuh yang anggun menjelma ke dalam tarian
Namun sesuatu menghentikannya
Ketika seseorang menanyakan kesadarannya
Dan siang yang sibuk pun melupakannya
Di sana aku menemukan puisiku:
Ribuan gadis turun dari langit bulan juni
Dan sekuntum mawar kegaiban
Memancar dari sebuah nama
Namun aku tak kuasa memanggilnya
Juni 2008
POHON TIDUR
bila tidur ibarat pohon
dan akar-akarku menjalar
apakah yang ditemukannya
hingga bunga yang mekar
adalah engkau
malam menemukan
daun-daunku menengadah
merasakan darah
yang masih mengali
ke langit yang dingin
akar-akarku terbenam
dalam gejolak yang tenang
dan di kegelapan yang luas itu
kelopakmu merekah—
melingkar bagai semesta
sepenuh hati aku merunduk
mencoba mendengarkan
kebijaksanaan
yang lembut itu
November 2007
KETIKA DUDUK DI KERETA
duduk di kereta
terbangun dari tidur
aku tak tahu ke mana
namun merasa benar:
aku dalam perjalanan pulang.
stasiun-stasiun datang dan pergi
aku tak kenal mereka
aku lupa siapa namaku
aku mengenakan seragam sekolah
berwarna hitam-hitam
buku-buku yang masih kosong
di tangan kiriku tergenggam
sebuah biola.
Oktober 2007