RAMAH
bencana makin rajin tiba
menyemai derita
dunia makin tua
makin renta
rentan marah
marah bahaya
aku tak percaya
dunia lebih bijaksana
tambah ramah
seperti padi
makin tua makin sujud
tekuk telunjuk di kaki langit
ada sebab alam marah
ulah manusia lah
pikiran manusia lah
tangan manusia lah
lah itu pemicunya
the sunrise of java, 31102009
TUJU ABADI
awan yang ranum
awan yang pecah
sarinya memancar
menjelma janin
dari rahim gunung
aku lahir
dari hilir aku mengalir
susuri liuk sungai
dari hilir aku mengular
belah hutan belukar
dari hilir aku kenter
di muara tak mampir
ke dekap samudra
aku tirah kerna
the sunrise of java, 27102009
LARUNG
kami laron
rindu hujan
rindu malam
rindu lentera
rindu cahya
kami laron
larung di pendar
cahya lentera
malam musim
hujan menuju tuhan
the sunrise of java, 21102009
SARANG
Maaf, kalau hari ini kau lihat badanku tak sempurna. Punggungku bongkok. Bengkok. Melengkung tak kuasa menggendong duka. Lara yang sesaki saku. Saku baju usang. Ada air mata. Ada luka. Ada darah. Campur aduk. Berjejalan. Saling injak. Berebut mengunduh simpatiku.
Mereka tampak letih. Lesuh lusuh. Mereka datang dari tempat jauh. Padang Sumetara Barat. Melintasi laut Jawa. Mereka datang berdarah-darah. Berluka-luka. Berderai air mata.
Lindu bergoyang. Menggayang sarang. Sarang itu ambruk. Menimpuk sayap mereka. Sayap itu patah. Lalu dirajut kembali. Lalu dilem kembali dengan segumpal darah. Lalu mereka terbang kepakkan secuil asa. Hidup yang gelora di sudut hati. Lalu bersarang di saku bajuku.
the sunrise of java, 13102009
MUARA
:Hudan Hidayat
aku terus mendaki
pijak terjal kata
ketika haus memuncak
aku tenggelam dalam gelegak
tertusuk jakun di leher
kakiku dikelupas luka
aku meluncuri genang darah
tiba di perutmu aku bermuara
the sunrise of java, 06102009