Se-siapa
Jaka, malam gulita bulan memancar
berkayuh sampan di telaga bening
adakah salah hati bersandar
pada ikrar di sudut kerling
Duhai engkau dara remaja
gerangan apa yang kau rasa
hingga asa terejam binasa
terkubur hasrat gundah merana
Duhai jejaka pelipur lara
bagaimana hati tak gulana
saat asmara memekar bunga
pahit lidah merusak paksa
Dara, ada asap karena api
kalau saja nafsu terkendali
bilakah itu akan terjadi
pada asmara suci berseri
Jaka,sedih luka kuratapi diri
langit berjelaga hujan berlari
pada sesiapa aku menanti
ini hari ku harus kembali
2009
MANIKAM
Kala masa datang menyapa
Asa cinta seterang suria
Mengikat janji sepenuh segala
Seia sekata mestitah terjaga
Dalam rampaian puji puja
Kupu dan bunga berkecup mesra
Mematri rasa asmara bergelora
A ha, inginnya hidup sepanjang masa
Tapi!, bila cinta pergi menepi
Aiai, lara nian sesali diri
Sedih pilu bersulam sepi
Debar jantung tergetar nyeri
Apatah kini segala arti
Yang terjadi tak guna disesali
Hendaknya insan kian sadari
Ujian hidup: pada ketabahan hati
2009
TEPAS
BERSAMA kekasih saling bercerita
Tentang rindang pohon cinta
Segala ada indah dipuja
Terbuai syahdu manisnya kata
Cinta o cinta, bila luka
Gejolak asmara percikkan prahara
Menista kekasih tiada berjiwa
layuh rindu, hujat kala
Duhai Tuhan Khalikul alam
Kenapa sebab Kau sulam cinta
Bila tercerai mesti mendendam
O waktu o, lestari jua
Suka derita adanya ketetapan
Bila luka
Mabuklah anggur Ulul Azmi
2009
layuh = lumpuh
3tepas n arah (penjuru, batas)
Istiqomah Dalam Cinta
Terjal berliku ujian cinta
Kuharap hati tiada layu
Biar rasa sakit di jiwa
Kuanggap sebagai batu ujianku
Dalam kumbangan madu cekat
Gelora asmara terkungkung sekat
Tiada lagi nada kasih
Yang dulu terdengar indah
Kini airmata berderaiderai
Harap tersisa di cawan bestari
Istiqomah dalam kedalaman nurani
Bermohon pada Illaihi Robbi
Pada satu mushaf suci
Tertabur segala doa surgawi
Terlebur dendam dan benci
Semata adanya ridho Illahi
2009
Nyanyian Pelangi
Berlatar indah warna mejikuhibiniu
Kupeluk mesra hangat tubuhmu
Oh,merah mu tersipu malu
Kala keningmu kukecup syahdu
Lembut nafas menyatu seirama
Berbagi cerita indahnya dunia
Gembira hati bersama pujaan
Jiwa melayang serasa ke awan
Bergandeng tangan riang gembira
Merampai asa taburkan cinta
Saat hati bertaut asmara
Indah dunia penuh makna
Haru menitik airmatamu, dara
Larut luruh di cawan hati
Kulaung Dewa berkidung asmaradahana
Bertali kasih seindah pelangi
2009
Duhai
Awal bersua dara jelita
Meluah rasa bahagia semata
Jiwa jiwa menembang asmara
Bercarita dewa dewi swargaloka
Hamba lihat membatas cakrawala
Bahana petir merejam gulana
Kulepas dara terbawa bayu
Sepuluh jari melambai kaku
Duhai engkau, Tuhan Sang Kholiq
Kenapa jua kau cipta duka
Saat asmara merenda suka
Kau belah jiwa tersembilu rasa
Pada kekasih nun jauh di mata
Surya berkabut berselendang mega
Menggumpal awan legam mustika
Kurentang gendewa, kupupus nestapa
Pada Tuhan segala abadi
Ku petakpetak rasa gulana
Ku suluh kenang, ada segala
: Di kanvas langit kutitip bianglala
2009
Wangi Kesturi
Harum bunga di taman sepi
Tidak rugi setia pada janji
Bila hati mesti menanti
Pastikan diri tahan diuji
Biar dia tak kunjung datang
Jangan pupus dirundung malang
Esok menjelang bisa kau ulang
Semai benih untuk tersayang
Oo,wangi asmara laksana bunga
Terbawa terbang ke batas nirwana
Lembut mengalun menggurat sayang
Membuai jiwa melayang layang
Oo, penuang anggur-anggur cinta
Kaul perindu rapuh kaca
Mabuknya aulia mencari anasir
Sauk sair berkaca sair
2009
# sauk: keluh; erang; keluh dan tangis
Samsara Dalam Cinta
Bersembunyi keajaiban di ilalang yang diam, pasrah
Tiada bening getah menawarkan apapun lagi
Kecuali sayat tajam ilalang pada degupdegup hati
Hingga darah mengucur,nurani masih berkata: hikmah
Ilalang adalah ilalang, angin itu pejalan alam, mematik: nada
Jangan berharap desau membuat ilalang bersiul
Ah, ambil ilalang itu, biar gemetar bibir menyiul kekal
Bila tidak sumbang, pertanda kematian bereinkarnasi pada (r)asa
Kala ilalang menjadi roh aksara pujangga
Duka; lara, suka; cita, menjelma berlaksa bait
Ah, makan ilalang itu, bila semanis nira, berarti sajak: surga
Sudah berhenti berkatakata
Bakar ilalangilalang itu,kala masa memberi tumbuh
Pertanda bumi masih berputar pada porosnya
2009
Dikulum rindu
Seruling bambu alunkan nada
Menyisir ilalang melambai sendu
Diantara penggembala puluhan domba
Seruling mengalun merdu mendayu
Oh angin khatulistiwa merayu
Mencubit manja dewi lestari
Merias diri di alam ilusi
Pikirku tertawan di cawan rindu
Duhai yang membelah jiwa
Pisau senyummu guratkan aksara
Jantung pun berdegub laksana lonceng
Terbawa terbang angan melayang
Pada jemari hasrat bersuka
Meliuk, menghampar, titian asmara
Berlapis madu bertaring empedu
Bersolek aku pada yang Empu
2008
Terali Hati
Kala cinta mendayu dayu
Hitam putih melebur abu
Saat cinta terbakar nafsu
Petuah kata jadi sembilu
Rapat merapat cinta membenam
Bertemu pandang bertaut senyum
Lupa waktu merangkak malam
Bunda di rumah di ujung kelam
Memang bukan jaman nurbaya
Iringi cinta dengan rebana
Namun apa arti asmara
Syurga sesaat di pintu neraka
Bulan indah saat purnama
Kanan kiri bintang kejora
Indah sempurna gita asmara
Sahwat terbina sentosalah jiwa
2008
Sair Cinta
Dari Jogja sampai di Bombai
Sepanjang itu cerita cinta teruntai
Merajuk suka lara hati
Hanyalah bunga rampainya hati
Bila diri masih cinta
Kenapa peduli akan lara
Bukankah cinta lara adanya
Menggoda insan mereka-reka
Saat bibir terkecup mesra
Debar hati genderang asmara
Berpeluh-peluh cinta mendahaga
Tiada sempat berpikir derita
Tidaklah jiwa akan bertanya
Hangat nafas kian bergelora
Meliuk, meradang, berlaksa rasa
Ciptakan jalan rindu menyiksa
Jangan, janganlah engkau menangis
Kala cinta hanyut terkikis
Bagaimana nanti kembali melukis
Sedang warna di kanvas kian menipis
Tidakkah ingat pernah kau kata
Beragam coba asa terbina
Tiada peduli bara mendera
Kekuatan cinta padamkan apinya
2008