Nur Wahida Idris
balipost.co.id
duka penghiburanku…
tak soal engkau datang dari mana
tak soal aku mendayung
atau arus bawah yang mengawal
dinding bagiku semua sisi
bahtera ini hanya berhasrat
mengalir tujuan ke arahmu
bila daun-daun
dan hujan enggan jatuh ke bumi
melayang-layang di antara aku dan langit
dan langit tunduk padamu
o, jiwa yang dipikat fana dan umpama
kusemayamkan realitasku
di bawah daun-daun yang jatuh
di bawah hujan yang menimpa
aku menyaksikan dan memberi kesaksian
cinta dan aniaya
menyusun batu pijak ke arah jarak
dan cemas menyimak
…deru angin menikung di sela dahan
menyeru layar-layar menegangkan tali-temali
mengajarkan gerak dan suara-suara
bagi hikayat kegelapanku
ingatan pada bunga
yang tumbuh ditinggalkan daun-daun
ombak dikibaskan pujian
bagi bahtera yang terasing
terombang-ambing memutus pegangan kasih
bagi kehendak pergi untuk kembali
kini, aku berlaku bagi bumi fantasimu
berpijak bagi dunia fantasiku
dalam jerat grafitasi
arus duka penghiburanku
aku masih terikat pada dunia ini
oh, engkau yang hadir dalam kemurnianku
yang tercabik terserak tak utuh
kenyataan hanyalah daun-daun
juga mimpi-mimpi hanyalah daun-daun.
***