Menilik Naskah Asli Sastra Indonesia di PDS HB Jassin

Lidya Natasha Hadiwinata
edukasi.kompas.com

Setelah sempat menjadi perhatian publik beberapa waktu lalu, apa kabar Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin? Bagi Anda yang suka dengan dunia sastra, terutama sastra Indonesia, keberadaan PDS H.B. Jassin pasti sudah tidak asing lagi. Bagi yang belum, yuk, kita tilik sejenak, koleksi apa saja yang tersimpan di dalamnya.

PDS HB Jassin terletak di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Lokasi tepatnya, di sisi belakang dekat Teater Kecil dan Teater Jakarta. Untuk menuju ke sana, kita harus melewati jalan kecil dan menaiki tangga biru karena letaknya yang di lantai 2.

Bau buku yang “khas” akan menyambut kita ketika masuk ke Pusat Dokumentasi Sastra ini. Di sini banyak sekali karya-karya sastra dari para sastrawan Indonesia seperti A.A. Navis, Pramoedya Ananta Toer, N.H. Dini dan lain-lain.

Selain buku dan novel, di sini juga terdapat kliping dari cerita-cerita bersambung yang ditulis di surat-surat kabar, kliping artikel, karya-karya puisi, naskah asli novel-novel sastra Indonesia, dan yang paling menarik adalah banyak sekali tulisan tangan asli dari para sastrawan tersebut. Ada juga tempat khusus untuk korespondensi H.B. Jassin dengan para sastrawan tersebut. Anda bisa melihat tulisan tangan dan hasil ketikan mereka di mesin tik di PDS ini.

Pada bulan Ramadhan ini, pengunjung PDS H.B. Jassin juga tak mengalami penurunan.

“Bulan puasa ini, pengunjung yang datang sama banyaknya dengan bulan-bulan biasanya. Karena memang bulan Ramadhan sekolah ataupun kampus tidak libur, jadi sama saja. Kebanyakan pengunjung yang ke sini datang untuk mencari bahan-bahan untuk penelitian atau tugas. Karena kan mereka harus lihat bukti otentik dari apa yang mereka cari. Misalnya, tulisan tangan asli sang pengarang, surat-surat, dan lainnya,” ujar Ariany Isnamurti, Ketua Pelaksana Harian Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin.

Ariany juga menambahkan, Pusat Dokumentasi Sastra yang berdiri pada tanggal 28 Juni 1976, dan diresmikan tanggal 30 Mei 1977 oleh Ali Sadikin ini sangat berguna bagi mereka yang ingin melakukan studi dan penelitian tentang sastra Indonesia.

“Jangan anggap PDS ini sebagai perpustakaan biasa. Mana ada tempat yang memiliki arsip asli para sastrawan Indonesia selain di sini,” ujarnya.

Ariany mengakui kecenderungan anak muda sekarang untuk mencari bahan-bahan kuliah atau tugas di Internet. Namun, menurutnya, jika hanya melihat dari internet saja tentunya ada hal-hal yang tidak bisa disajikan dunia maya.

Oyon Sofyan, salah seorang staff yang sudah lama bekerja di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin juga mengatakan, PDS H.B. Jassin bukan perpustakaan biasa.

“Ini bukan perpustakaan semata. Tapi ini arsip sastra. Di mana lagi Anda bisa mencari selain di sini? Buku dan novel-novel cetakan banyak di tempat lain. Tapi, surat-surat, naskah-naskah asli dan otentik? Di manapun tidak bakal ketemu kecuali di sini,” ujarnya seraya menunjukkan tulisan tangan asli H.B. Jassin serta surat Korrie Layun Rampan untuk HB. Jassin kepada Kompas.com.

Pusat Dokumentasi Sastra buka sejak pukul 09.00 hingga 15.00 setiap harinya.

25 Agustus 2011