Puisi-Puisi Fikri MS

Nafsuku Tenggelam ke Dasar Samudra Penciptaan
Kepada Nurel Javissyarqi

Kumamah Kitab Para Malaikat di bibir fajar
Ranum seperti bibir perawan sehabis mandi
Sambil menunggu matahari beranjak dari seberang timur

Aku berlayar
Dan terus berlayar mengembangkan layar menuju teluk tersembunyi
Dihujani embun kegadisan

Di atas gelombang yang merawat pantai
Kapalku pecah berderak
Gelisah menghantam liar

Lalu patahlah kayuh tintahku

Terombang-ambing
Tak tahu ke mana arah.

Dan nafsuku tenggelam ke dasar samudra penciptaan.

September, 2011

Matamu Berkabar Lelah
Kepada EL

Pernah kutuliskan sebuah sajak tentang kau EL
Apakah kau tak menduganya?

Malam yang sempurna
Bait-bait bercakap
Bersama mimpi dan ujung pena
Ada suara yang berbisik tentang kau di telingaku
“terjagalah” katanya.

Saat matahari terlelap di bagian ufuk
Aku tafakur mengurai kehadiran dari asal yang pernah
Kuanggap sia-sia belaka

Satu malam dan surya beranjak
Ada bayangan tentang semangatmu yang kukagumi
Meski waktu memperdebatkannya
Aku tak peduli
Karna kau gairah itu
Pertanda perempuan melawan

Ah…
Ibarat melukiskan awan di atas bukit
Dengan hadiah segumpal emas dan secarik
Surat dari penyair
Takkan ku mau
Tersebab bukan maksudku untuk meraih keperawananmu

Di saat matamu berkabar lelah
Gejolak menggelegak kasihan
Rupa-rupanya tidak demikian
Kau adalah kemakmuran bagi mata yang terpesona
Dan hati yang membuncah rindu

Kutulis sajak kedua ini
Sebagai waktu aku teringat
Kabar yang kau sampaikan itu,
Maka tetaplah menari untuk kami di sini sebagai kawan

Di sela waktu dan gesekan biolamu.

29 Juli 2011

Semburat Purnama Bulan Kuasa

Dalam bayangan matahari usiaku berkaca-kaca
Bekerja meramu makna sebagai manusia
Mengabdi pada keabadian
Sebagai mahluk yang mencari kesempurnaan

Kugapai seorang diri dalam malam yang bisu
Berucap kalimat rindu kasih
Di lembar lembut bergelang tasbih di jari
Memanjakan yang memanjakan
Menjamu yang menghidangkan
Memulikan yang telah mulia

Aku berserah bukan karna pengampunan
Keinginanku adalah perjalanan
Menghiruf nafas menghela kepadaNYA
Usiaku bertambah rapat ke waktu yang menunggu
Di lembar akhir langkah menuju

Semburat purnama bulan Kuasa
Silih berganti gelap gulita
Malam yang sepi bertambah pekat
Aku menepi di bibir fajar
Menguyah niat dalam awalan
Menuju senja sesudahnya

Lalu malamku bertasbih kembali,

01 Agustus 2011

____________________
Fikri MS, lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan, 12 November1982. sejak th 1998 melanjutkan pendidikan di Jombang, Jatim sampai lulus kuliah th 2008 S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP PGRI Jombang.
Berbekal pengalaman ‘main’ teater di Komunitas Tombo Ati (KTA) Jombang, Agustus 2008 mendirikan Sanggar Teater Gendhing (STG), mengelola kedai baca (Beranda) di kampung halaman sampai sekarang.

Bahasa »