Sajak-Sajak Bambang Kempling

Di Sebuah Ruang

Kau tersipu ketika tembang kanak-kanakmu mengalun kembali di antara kering ilalang lewat lirih suara dan tiba-tiba menjelma ajal.

Kau tersipu ketika tak setitikpun derai gerimis singgah lalu memendarkan kesahajaan dan kesetiaan daun jendela yang senantiasa berkabar bahwa jalan setapak menuju ziarahmu tak lagi berkelok.

Kau pun tersipu ketika tak kau kenali wajah yang kau simpan sendiri dalam benakmu

Betapa sulit menerjemahkan itu, sementara tarian kupu-kupu di pagi hari kepaknya teramat sunyi

:rahasia debu.

19 Oktober 2011

Buat Gadis Kecilku FLA

di tepi telaga
kau menunggu bidadari
sementara rembulan
belumlah bundar

gayung
ember
bunga tujuh rupa
di tentengan tangan

amboi
nyanyian kanak-kanak
bertalu-talu
:blak ciblak ciblung
ciblak cibluk blak

begitu kau dengar dentum debur
dan selendang warna-warni
meliuk-liuk di angkasa
air mata haru tujuh bidadari
menderas di air telaga
dengan gayung kau isi ember
lalu segera kau bawa pulang
: di pelataran rumah
kau basuh dirimu dengan kembang tujuh rupa

14 Februari 2011

Di Etalase Sunyi

kau gali makam dari kekosongan hari ini
dan seekor gagak terbang
menyusuri jejak
:jelaga

kepaknya
kau lukis dalam derai
sapuan warna jingga
memadat di langit senja

”maka hendak kupancarkan kilau lukamu,” katanya.

di etalase sunyi
kunanti kau mencecap kelu lafalmu
sebelum ia
terpasung di aurta

April 2011

Usai Pementasan
buat: lata

tiba-tiba kau kecap ia dalam sepi
usai lorong dan gerincing
sepuluh kuda berderap menyibak
senja
:seperti melambai

kau simpan jejaknya
dalam remang
dalam gelap

ah, sekejab renta
mengeja kembali kisah
yang tersimpan di silhuet suatu halte

menyambut lambaian itu
: pilu

5 Agustus 2010


Bambang Kempling, penyair kelahiran Lamongan, Jawa Timur 1967. Alumnus UMM jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Puisi-puisinya masuk antologi Tunggal Kata Sebuah Sajak (Kostela 2002), Antologi Rebana Kesunyian (KOSTELA 2002), Imajinasi Nama, Permohonan Hijau (FSS 2003), Cakrawala Puisi Indonesia, Duka Aceh Duka Bersama (DKJT 2005), Tadarus Sang Begawan (Pustaka Ilalang 2019), serta di media Indupati dan tabloid Telunjuk. Salah satu antologi Tunggalnya bertitel “Persinggahan Bayang-bayang” Penerbit Pustaka Ilalang, 2014.