Novelis Titie Said Meninggal

Jodhi Yudono
Kompas, 24 Okt 2011

Penulis novel dan mantan Ketua Lembaga Sensor Film Titie Said wafat, Senin (24/10) malam. Titie meninggal di RS Medistra Jakarta pada pukul 18.45 WIB.

Menurut rekan sejawat almarhumah yang juga anggota Lembaga Sensor Film, Firman Bintang, Titie masuk rumah sakit Medistra tanggal 9 Oktober lalu dan langsung masuk ICU, karena stroke.

Di mata Firman, Titie Said bukan hanya sebagai kawan, tapi juga sebagai seorang ibu dan kakak yang menyenangkan. Menurut Firman, ada satu permintaan almarhumah kepadanya. “Ibu Titie Said meminta saya untuk membuat film dari novel karya beliau, “Jangan Ambil Nyawaku”. Karena menurut Bu Titie, ceritanya aktual, mengenai penyakit kanker. Tapi beliau keburu sakit, beliau langsung strooke dan langsung koma,” ujar Firman saat dihubungi melalui telepon, Senin malam.

Saat ini, almarhumah Titie masih berada di RS Medistra dan menurut rencana akan dibawa ke rumah duka di Jalan Pejaten Raya Nomor 28 Jakarta Selatan.

Titie Said lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 11 Juli 1935. Penrah menjabat sebagai Ketua Lembaga Sensor Film dua periode 2003-2006, 2006-2009). Tahun 2009 hingga sekarang, Titie tercatat sebagai anggota Lembaga Sensor Film. Lulusan sarjana muda Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1959 ini pernah menjadi redaktur majalah Kartini dan memimpin majalah Famili.

Titie telah menulis 25 novel hingga tahun 2008. Beberapa novel karya Titie, antara lain Jangan Ambil Nyawaku (1977), Reinkarnasi, Fatima, Ke Ujung Dunia, dan Prahara Cinta (2008). Sedangkan kumpulan cerita pendeknya adalah Perjuangan dan Hati Perempuan (1962).

Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2011/10/novelis-titie-said-meninggal.html